Wednesday, May 21, 2025
spot_img

Wuling Resmikan Wuling AEON...

Outlet 1 S, yang merupakan hasil kerja sama antara Wuling Motors bersama PT...

Mensos: Gelar Pahlawan Nasional...

Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul menyatakan bahwa usulan...

Mengenal Kota Kelahiran Presiden...

Sejak kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, negara ini telah dipimpin oleh delapan presiden...

Prestasi Gemilang: Penjualan Ritel...

Penjualan mobil penumpang Suzuki pada bulan April 2025 menunjukkan bahwa model hybrid menyumbang...
HomeLainnyaSoroti Alat Sadap...

Soroti Alat Sadap yang Dianggap Langgar HAM, DHI FISIP UI Gelar Diskusi Soal Isu Kemanan Nasional

Departemen Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (DHI FISIP UI) mengadakan diskusi mengenai isu keamanan nasional, dengan fokus pada alat sadap yang dianggap melanggar hak asasi manusia (HAM). Diskusi ini diadakan sebagai respons terhadap laporan terbaru dari Amnesty yang menyebut penggunaan spyware oleh pemerintah Indonesia sebagai tindakan represif terhadap kebebasan sipil.

Diskusi yang berjudul “Mencari Titik Tengah Demokrasi: Antara Keamanan Nasional dan Kebebasan Sipil” ini diselenggarakan pada tanggal 30 Mei 2024 di Auditorium Ilmu Komunikasi dan dipimpin oleh Broto Wardoyo, seorang dosen di Departemen Hubungan Internasional FISIP UI. Para pembicara terkemuka diundang untuk memberikan wawasan mendalam mengenai topik yang menjadi perhatian publik.

Ketua Departemen Hubungan Internasional FISIP UI, Asra Virgianita, menekankan bahwa diskusi ini relevan dengan kehidupan sehari-hari dan diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai isu keamanan nasional dan hak asasi manusia. Dalam diskusi ini, peserta dari berbagai latar belakang diajak untuk melihat isu spyware dari berbagai perspektif guna mendapatkan pemahaman yang seimbang.

Diskusi juga menghadirkan sejumlah pembicara seperti Sulistyo (Deputi Bidang Keamanan Siber BSSN RI), Brigjen Pol I Made Astawa (Wakil Kepala Densus 88 Polri), Herik Kurniawan (Pemimpin Redaksi GTV dan Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia), Mabda Haerunnisa Fajrilla Sidiq (peneliti di The Habibie Center), A J Simon Runturambi (Ketua Program Studi Kajian Ketahanan Nasional SKSG UI), dan Ali Abdullah Wibisono (dosen Keamanan Internasional FISIP UI).

Diskusi ini membahas kebutuhan akan perlindungan data sebagai isu nasional, penggunaan Open Source Intelligence (OSINT) dalam pengumpulan data intelijen, serta landscape keamanan siber di Indonesia yang dipengaruhi oleh kondisi unfinished nation building. Diskusi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih luas mengenai isu yang sedang hangat dibahas.

Source link

Semua Berita

Skincare Anak Lokal: Kombinasi Riset dan Inovasi Dokter Anak Indonesia

Produk perawatan kulit bukan hanya diperlukan oleh orang dewasa, namun juga oleh anak-anak. Pada tahun 2024, produk perawatan kulit bayi, seperti baby lotion cream, menunjukkan peningkatan penjualan yang signifikan. Hal ini menunjukkan minat yang tinggi dari pasar terhadap produk...

Drama Pernikahan Ariana dan Dito: Kisah Cinta yang Menggetarkan

Drama dalam keluarga Prawira semakin memanas ketika Arif, anak sulung keluarga tersebut, menentang rencana Indar. Konflik pun tak terhindarkan dan Ariana akhirnya harus membuat keputusan sulit. Di sisi lain, mobil Kai mengalami perampokan yang membuat Dewi, ibu Kai, panik....

Ahmad Dhani Sebar Undangan Pernikahan Al Ghazali dan Alyssa Daguise

Ahmad Dhani secara diam-diam sudah memulai proses penyebaran undangan pernikahan putra sulungnya, Al Ghazali, bersama sang kekasih, Alyssa Daguise. Musisi dan pemimpin Dewa 19 ini mengundang kerabat dan sahabat dekat, termasuk rekan musisi seperti Ikmal Tobing. Ikmal menyatakan bahwa...

Kategori Berita