Sunday, September 8, 2024

Trauma Anak-anak Sihaporas saat...

BA dan AA, dua anak dari pasangan Jhony Ambarita dan Nurinda Napitu, tidak...

Aksi Truk Oleng Viral,...

Minggu, 8 September 2024 - 09:22 WIB Jakarta, VIVA –  Baru-baru ini, aksi truk oleng...

Abdul Wahid, Calon Gubernur...

Bakal Calon Gubernur Riau Abdul Wahid bersama Ketua DPC PKB Bengkalis Irmi Syakip...

Setelah Mengunjungi Empat Negara,...

Malaysia – Indonesian Defense Minister and President-elect Prabowo Subianto met with the King...
HomePolitikPertarungan Sinetron Antara...

Pertarungan Sinetron Antara Bahlil dan Ridwan di Munas Golkar

Pascanya Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) memutuskan untuk tidak maju sebagai kandidat ketua umum dalam Musyawarah Nasional Partai Golkar. Bamsoet menarik diri dari pencalonan untuk menjaga soliditas partai.

“Dibutuhkan kesadaran kolektif yang harus dibangun oleh seluruh kader Partai Golkar untuk bersama-sama menyelamatkan Partai Golkar,” kata Bamsoet kepada wartawan di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (19/8).

Bamsoet sebelumnya mengungkapkan bahwa ia dan Agus akan mencalonkan diri sebagai kandidat ketum dalam Munas XI Golkar. Menteri ESDM yang baru dilantik, Bahlil Lahadalia, juga akan maju.

Dengan mundurnya Bamsoet dan Agus, hanya tinggal dua kandidat ketum dalam Munas XI Golkar. Selain Bahlil, anggota Dewan Pakar Partai Golkar, Ridwan Hisjam, juga sudah mendaftar sebagai kandidat ketum.

Ketika mendaftar di DPP Golkar, Bahlil juga menyertakan bukti dukungan dari 469 pemilik suara. Total terdapat 558 pemilik suara di Partai Golkar, mulai dari DPD hingga organisasi sayap partai.

Menurut analis politik dari UIN Wali Songo, Semarang, Kholid Adid, pertarungan untuk kursi Ketum Golkar akan berlangsung seperti drama atau sinetron. Ridwan Hisjam hanya merupakan lawan yang sengaja dimajukan untuk membuat seolah-olah terdapat kompetisi di Golkar.

Bahlil dan Ridwan dikenal dekat dengan Presiden Joko Widodo. Di internal Golkar, Ridwan termasuk politikus yang selama ini mendukung Jokowi sebagai calon Ketum Golkar.

Dukungan yang besar dari DPD terhadap Bahlil dan absennya perlawanan dari politikus senior Golkar menunjukkan bahwa internal partai tidak bisa menolak calon yang didukung oleh Istana.

Menurut analis politik Universitas Nasional, Selamat Ginting, Bahlil sulit ditandingi karena sudah mendapatkan dukungan sekitar 80% pemilik suara di Golkar. Pencalonan Ridwan Hisjam bahkan berpotensi dibatalkan karena tidak lolos verifikasi dukungan suara.

Pemilihan ketum Golkar bisa saja berakhir tanpa kompetisi sama sekali, dengan Bahlil dipilih secara aklamasi lewat musyawarah dan Ridwan tersingkir. Kemungkinan perubahan AD/ART Golkar juga tidak tertutup.

Dalam konteks politik, Golkar bukanlah partai yang memiliki tradisi oposisi. Dari masa ke masa, Golkar hampir selalu berada di lingkaran kekuasaan. Bahlil dianggap sebagai representasi penguasa saat ini, baik Jokowi maupun Prabowo.

Source link

Semua Berita

Trauma Anak-anak Sihaporas saat Terjebak di Tengah Konflik antara Warga Adat dan PT TPL

BA dan AA, dua anak dari pasangan Jhony Ambarita dan Nurinda Napitu, tidak pernah bisa merasa tenang lagi saat bertemu atau berpapasan dengan personel TNI atau Polri. Jika melihat polisi dalam seragam lengkap atau personel TNI di sekitar rumah...

Di balik konflik muktamar PKB-PBNU

Desakan untuk mengadakan muktamar luar biasa oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) muncul di tengah konflik antara PBNU dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Gagasan tersebut diusulkan oleh pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur, KH Abdussalam Shohib. Abdussalam...

Jejak Digital Mengejar RK dan Rekan-Rekannya

Rekam jejak aktivitas media sosial kandidat calon kepala daerah mulai dikuliti warganet jelang Pilkada Serentak 2024. Calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil (RK) jadi korban keingintahuan warganet. Cuitan-cuitannya soal Jakarta dan yang bernada seksis di masa lalu kembali viral. Salah...

Kategori Berita