Pilgub Banten 2024 menyajikan hasil yang mengejutkan dengan pasangan Andra Soni-Dimyati (Andra-Dimyati) unggul berdasarkan hasil quick count beberapa lembaga survei. Mereka mendapatkan dukungan sekitar 55-58% dari publik Banten, sedangkan pasangan Airin Rachmi Diany-Ade Sumadi (Airin-Ade) hanya meraih kisaran 41-45%. Hasil hitung cepat dari Charta Politika menunjukkan Andra-Dimyati memperoleh 57,52% suara, sementara Airin-Rachmi hanya 42,8%. Kekalahan Airin-Ade di Pilgub Banten dianggap sebagai sebuah anomali, mengingat sebelumnya lembaga survei menetapkan Airin sebagai kandidat dengan elektabilitas tertinggi.
PDI-Perjuangan menyebut hasil quick count tersebut mengejutkan dan mengindikasikan intervensi kekuasaan dalam Pilgub Banten. Sekretaris Jenderal PDI-Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengungkapkan adanya pengadangan dan pengepungan yang memengaruhi kebebasan bergerak bagi pasangan calon. Analis politik Ahmad Chumaedy melihat program dan kapasitas logistik yang solid membantu Andra-Dimyati meraih dukungan publik yang optimal. Meskipun survei sebelumnya menunjukkan elektabilitas Airin tinggi, berbagai faktor diduga mempengaruhi perubahan peta elektoral di masa pemilihan.
Andra-Dimyati dianggap berhasil menguasai lumbung suara di banyak daerah, seperti Tangerang Raya dan Serang Raya. Dukungan kuat dari sejumlah lembaga juga turut berkontribusi pada kemenangan pasangan tersebut. Faktor logistik dan dukungan politik dari berbagai pihak menjadi penentu hasil akhir Pilgub Banten 2024. Selama kampanye, tim Andra-Dimyati dilaporkan ke Bawaslu karena dicurigai melakukan politik uang. Meskipun demikian, kemenangan pasangan ini menggambarkan dinamika politik yang kompleks di Banten pada Pilgub 2024.