Wednesday, January 15, 2025

Jadwal SIM Keliling Jakarta,...

Surat Izin Mengemudi (SIM) adalah dokumen yang harus selalu dibawa saat mengemudi di...

Potensi Blokir Aktivitas PT...

Pada Selasa, 14 Januari 2025, masyarakat kecamatan Kabun menghadiri mediasi dengan PT Padasa...

“Iko Uwais Brand Ambassador...

Castrol Indonesia telah mengumumkan bahwa Iko Uwais akan menjadi brand ambassador terbaru dari...

Penemuan Langsung: Gubernur Ansar...

Pada Senin (13/01), Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad bersama Wakil Walikota Batam...
HomePolitik"Menjelajahi Peran Kompolnas...

“Menjelajahi Peran Kompolnas dalam Melindungi Kepentingan Masyarakat”

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) sering kali dianggap tak mampu mengawasi Polri dengan baik, terutama karena lemahnya kewenangan yang dimiliki. Hal ini menyebabkan Polri sering terlibat dalam kasus-kasus hukum dan dituduh terlibat dalam politik praktik. Sebagai lembaga pengawas, Kompolnas perlu diperkuat agar tidak hanya sekadar menjadi “tameng” bagi Polri. Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, menilai bahwa Kompolnas harus memiliki kewenangan yang lebih kuat agar dapat mencegah Polri terlibat dalam politik praktis. Sebagai institusi negara yang besar, Polri dengan jumlah anggota mencapai 450 ribu personel memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai mesin politik oleh penguasa. Untuk itu, perlu ada penguatan kewenangan Kompolnas, seperti yang disarankan oleh Bambang agar dapat mengontrol dan mengawasi kepolisian dengan lebih efektif. Menurut Bambang, perlu adanya UU Lembaga Kepolisian Nasional yang terpisah dari UU Polri untuk memberikan kontrol yang lebih kuat atas kepolisian. Masih banyak tugas pengawasan yang harus dilakukan oleh Kompolnas, namun posisinya yang masih berkaitan dengan pemerintah membuat kerja pengawasannya terbatas. Dengan anggota yang dipilih oleh pansel yang melibatkan unsur Polri, Kompolnas dianggap belum menjalankan fungsi pengawasan secara efektif. Kesimpangsiuran inilah yang membuat banyak kasus yang menimpa kepolisian belum terselesaikan dengan baik. Sebagai anggota penting di Kompolnas, perlu diperhatikan sistem seleksi dan aturan yang lebih ketat untuk memastikan bahwa anggota yang terpilih mampu melakukan pengawasan dengan baik. Dengan begitu, Kompolnas dapat mengemban tugasnya dengan lebih efektif tanpa harus bergantung pada arahan dari pihak lain.

Semua Berita

“Pemangkasan Capres 2029: Opsi Rekayasa Terbaik”

Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan permohonan uji materi penghapusan ketentuan ambang batas pencalonan presiden telah memunculkan beragam persoalan terkait Pilpres 2029. Tanpa ambang batas tersebut, semua partai politik yang terdaftar di KPU dapat mengusung kandidat mereka sendiri, berpotensi...

“Rahasia Sukses di Balik Dukungan Mega untuk Mas Prabowo”

Ketua Umum PDI-Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri berulang kali menyebut nama Presiden Prabowo Subianto saat berpidato dalam peringatan hari ulang tahun (HUT) PDI-P ke-52 di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Pada kesempatan tersebut, Mega memberikan ucapan terima kasih...

“Potensi Pengganti Hasto di PDI-P: Penemuan Terbaru”

Kursi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-Perjuangan akan segera kosong setelah Hasto Kristiyanto dijadikan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kasus dugaan suap penetapan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI periode 2019-2024 Harun Masiku telah menimbulkan gejolak internal di partai tersebut....

Kategori Berita