Empat menteri Kabinet Merah Putih telah bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN). Keempat menteri tersebut adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Menteri Perdagangan Budi Santoso, dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq. Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan mengumumkan bergabungnya keempat anggota Kabinet Merah Putih dalam acara di Surabaya, Jawa Timur. Sebelumnya, ada lima kader PAN yang menjabat sebagai menteri dan wakil menteri di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Dengan penambahan empat menteri baru, PAN mendekati kuota menteri Golkar dalam Kabinet Merah Putih.
Menurut Sekjen Asosiasi Dosen Ilmu Pemerintahan Seluruh Indonesia (ADIPSI), Darmawan Purba, dukungan PAN terhadap Prabowo sejak Pilpres 2014 menjadi faktor penting dalam jatah alokasi menteri yang besar. Bergabungnya empat menteri baru ke PAN diharapkan membawa energi sosial politik yang besar dan berdampak positif pada elektabilitas PAN pada Pemilu 2029. Namun, mereka juga bisa merugikan PAN jika berkinerja buruk dan terlibat dalam kasus korupsi.
Analis politik Ahmad Chumaedy dari Universitas Muhammadiyah Tangerang menyoroti potensi loyalitas ganda antara menteri sebagai politikus dan profesional. Meskipun demikian, PAN dapat mendapatkan dukungan elektoral yang lebih besar jika kinerja menteri dianggap baik oleh publik. Djoni Gunanto, analis politik dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, juga menilai bahwa masuknya empat menteri Kabinet Merah Putih ke PAN dapat meningkatkan elektabilitas partai tersebut, terutama jika menteri memiliki catatan kinerja positif dan bersih dari korupsi. Diperlukan pengawasan yang ketat terhadap kinerja menteri PAN agar partai ini dapat mempertahankan kepercayaan publik dan menjadi pilihan utama dalam Pemilu 2029.