Kursi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-Perjuangan akan segera kosong setelah Hasto Kristiyanto dijadikan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kasus dugaan suap penetapan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI periode 2019-2024 Harun Masiku telah menimbulkan gejolak internal di partai tersebut. Setidaknya ada tiga kandidat yang dipertimbangkan untuk menggantikan Hasto, yaitu Utut Adianto, Andi Wijajanto, dan Ahmad Basarah.
Utut Adianto saat ini adalah Ketua Fraksi PDI-P di DPR, Andi Wijajanto pernah menjabat sebagai Sekretaris Kabinet, dan Ahmad Basarah adalah salah satu wakil sekjen di PDI-P. Keputusan dalam menentukan pengganti Sekjen PDI-P dipengaruhi oleh kebutuhan partai, apakah untuk menyolidkan internal atau melawan ancaman eksternal. Selain itu, penanganan kasus dugaan suap yang menyeret Hasto juga akan memengaruhi apakah penggantian Sekjen bersifat sementara atau permanen.
Dalam situasi ini, PDI-P harus memilih kandidat yang mampu menyeimbangkan kepentingan kedua kubu yang ada di internal partai. Zaki Mubarak, seorang analis politik, berpendapat bahwa mencari sosok jalan tengah yang dapat diterima oleh kedua kubu akan menjadi pilihan terbaik. Meskipun tantangan kepemimpinan dan kompetensi masih menjadi pertimbangan, Utut Adianto dianggap sebagai alternatif yang lebih baik daripada kandidat lainnya dalam jangka pendek untuk menggantikan Hasto sebagai Sekjen PDI-P.