Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka dikabarkan akan segera menjadi bagian dari kader Golkar melalui Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), salah satu sayap partai Golkar. Rumor ini muncul setelah rencana kehadiran Gibran dalam perayaan hari ulang tahun MKGR ke-65 di Jakarta. Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, memberikan peluang bagi Gibran untuk menjadi anggota MKGR. Sejak Pilpres 2024, spekulasi Gibran akan bergabung dengan Golkar sudah ramai. Golkar telah mendukung Gibran sebagai pendamping Prabowo sejak awal. Selain itu, Golkar dikenal merekrut kader potensial melalui keanggotaan di sayap partai. Analis politik Zaki Mubarak dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mengungkapkan bahwa peluang Gabran untuk bergabung dengan Golkar terbuka lebar, terutama setelah masuk melalui MKGR. Keluarga Jokowi membutuhkan dukungan politik untuk menghadapi PDI-Perjuangan, dan masuknya Gibran ke Golkar dianggap sebagai langkah strategis. Elite PDI-P dan Gerindra sedang merencanakan pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dan Prabowo, yang dapat berujung pada kerja sama politik antara PDI-P dan Prabowo. Selain itu, Jokowi juga dipecat dari keanggotaan PDI-P dan telah terjadi pertarungan politik antara Jokowi dan PDI-P. MKGR dianggap sebagai pintu pertama untuk memasukkan Jokowi ke dalam Golkar setelah Gibran. Analis politik Ahmad Chumaedy dari Universitas Muhammadiyah Tangerang menyatakan bahwa masuknya Gibran ke Golkar akan memberi dampak strategis bagi partai tersebut. Dengan kehadiran Gibran, Golkar diharapkan dapat meningkatkan populasi dan pengaruhnya di kabinet. Saat ini, Jokowi dan Gibran belum berafiliasi dengan partai manapun setelah dipecat dari PDI-P, namun langkah Gibran ke Golkar dianggap sebagai strategi untuk memperluas dukungan politik. Perlu diketahui bahwa manuver politik ini masih berjalan dan akan dijawab oleh dinamika internal dan faksionalitas politik di Golkar.