Friday, February 14, 2025

Pemasangan Home Charger Wuling:...

Kebutuhan akan pengisian daya kendaraan listrik di rumah semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan...

Langkah Prabowo Dalam Bangun...

Presiden RI Prabowo Subianto menerima sorotan atas kebijakannya yang mengimplementasikan efisiensi anggaran, dengan...

Influencer dan Buzzer: Kekuatan...

Dalam era digital, komunikasi politik telah mengalami transformasi signifikan. Dua aktor penting yang...

Ini Dia Berita Terbaru...

Yuasa Battery Indonesia merayakan usia ke-50 tahun di industri otomotif dengan peluncuran aki...
HomePolitik"Prabowo dan Anggaran...

“Prabowo dan Anggaran DPR: Penemuan Insightful”

Sejumlah kementerian dan lembaga telah mulai mengencangkan ikat pinggang mereka untuk memastikan program dan kebijakan pemerintah tetap dapat dijalankan meskipun anggaran mereka dipangkas. Penghematan dilakukan dengan berbagai cara, seperti mengurangi rapat di luar kantor, menyederhanakan acara seremonial, dan mengurangi ketergantungan terhadap pihak ketiga. Contohnya, di Badan Kepegawaian Nasional (BKN) dilakukan penghematan dengan membatasi alokasi bahan bakar minyak bagi pejabat, meniadakan alokasi anggaran untuk jamuan pimpinan, alat tulis kantor, dan penghematan listrik. Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan juga menggelar peringatan hari jadi secara sederhana dengan pemotongan tumpeng, doa bersama, dan pemutaran video sejarah keimigrasian.

Presiden Prabowo Subianto telah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang menginstruksikan kementerian, lembaga, dan pemda untuk menghemat anggaran belanja negara hingga Rp306,69 triliun. Prabowo meminta fokus pada tujuh poin utama dalam efisiensi anggaran, seperti belanja operasional, perkantoran, perjalanan dinas, dan pembangunan infrastruktur. Langkah ini mendapat apresiasi dari Pusat Telaah dan Informasi Regional (Pattiro) sebagai upaya untuk dialokasikan anggaran ke program prioritas yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.

Namun, ada kekhawatiran terkait pemotongan anggaran di berbagai kementerian dan lembaga tidak termasuk DPR RI dan MPR RI yang masih mendapatkan anggaran penuh. Hal ini bersifat politis menurut peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus. Ia menyarankan agar kegiatan tidak efektif seperti kunjungan kerja luar negeri dicut serta kegiatan sosialisasi empat pilar oleh MPR dievaluasi. Upaya pemotongan anggaran di DPR dan MPR dianggap penting untuk memberikan contoh efisiensi dan mendukung upaya penghematan anggaran di lembaga negara lainnya.

Semua Berita

Pekerjaan Rumah Prabowo-Gibran: Temuan dan Wawasan Mencengangkan

Selama seratus hari pemerintahannya, kinerja Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) mendapat sorotan negatif dari survei Center of Economic and Law Studies (Celios). Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran hanya meraih angka 5 dari rentang skala 0-10. Banyak menteri, termasuk Natalius Pigai,...

Prabowo Geram Terhadap Menteri Bandel: Penemuan Menjanjikan

Sinyal reshuffle di jajaran menteri Kabinet Merah Putih semakin menguat dengan peringatan Presiden Prabowo Subianto kepada menteri yang kinerjanya buruk. Kekecewaan Presiden ini diungkapkan dalam perayaan hari lahir Nahdlatul Ulama ke-102 di Istora, Senayan, Jakarta. Prabowo dengan tegas menyatakan...

Penemuan Terbaru: Anggaran DPR Tak Terkena Pangkas?

Beberapa kementerian dan lembaga pemerintah telah mulai mengambil langkah-langkah untuk menghemat anggaran agar program-program dan kebijakan tetap dapat berjalan meskipun anggaran mereka dipotong. Tindakan penghematan dilakukan dengan berbagai cara, seperti membatasi rapat di luar kantor, menyederhanakan acara seremonial, dan...

Kategori Berita