Presiden Prabowo Subianto berencana membentuk koalisi permanen sebagai dukungan pemerintahannya hingga tahun 2029. Muhaimin Iskandar dari PKB mengungkapkan rencana tersebut setelah pertemuan dengan anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Koalisi tersebut terdiri dari Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, NasDem, serta PKS, bersama dengan beberapa partai nonparlemen. Respons positif terhadap rencana pembentukan koalisi permanen juga datang dari PAN, yang menilai langkah tersebut penting untuk stabilitas pemerintahan.
Seorang analis politik dari Universitas Islam Negeri mengatakan bahwa keberlangsungan koalisi permanen akan sangat tergantung pada dinamika politik ke depan. Namun, kesempatan untuk bertahan hingga 2029 akan lebih besar jika Prabowo bisa mengelola kepentingan semua anggota KIM dengan baik. Selain itu, keberlangsungan koalisi juga dipengaruhi oleh hubungan antara Prabowo dan Presiden Jokowi, yang saat ini terjaga harmonis. Pembentukan koalisi permanen ini juga diinstruksikan oleh Prabowo untuk mempertahankan kekuatan politiknya hingga Pilpres 2029, dengan perkiraan akan ada tiga poros yang ikut serta dalam pemilihan tersebut.Ada juga faktor kepercayaan publik yang tinggi terhadap pemerintahan Prabowo yang bisa mendukung kekuatan koalisi permanen KIM Plus. Peneliti Indikator Politik Indonesia juga memandang bahwa keberhasilan Prabowo menjaga tingkat kepuasan publik akan memperkuat koalisi dan elektabilitasnya sebagai kandidat di Pilpres 2029 menjadi penentu kekuatan para partai di Kabinet Merah Putih.