Tuesday, March 18, 2025

Tips Ampuh Meningkatkan Performa...

Memahami Fakta Tentang Bensin Ber-RON Tinggi untuk Performa Mesin Motor yang Lebih Baik Banyak...

Prabowo Subianto Investment: Creating...

Prabowo Subianto is determined to enhance investment potential in Indonesia to generate more...

Jadwal SIM Keliling Jakarta-Bandung-Bogor-Bekasi...

Pada Selasa, 18 Maret 2025, warga Jakarta yang memiliki surat izin mengemudi dengan...

Prabowo Subianto Dorong Investasi...

Prabowo Subianto, Presiden Indonesia, bersikap tegas dalam mendukung investasi di sektor-sektor yang berbeda...
HomePolitikParpol Baru Jokowi:...

Parpol Baru Jokowi: Peluang Terbuka atau Dinasti Keluarga?

Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) berencana untuk membentuk partai politik baru sebagai platform politiknya setelah tidak lagi berada di jabatan. Konsep yang diusung oleh Jokowi adalah mendirikan partai politik yang mirip dengan perusahaan terbuka dan disebutnya sebagai partai super Tbk.

Meskipun masih dalam tahap perencanaan dan belum pasti diwujudkan, Jokowi menyatakan bahwa partai politik yang akan ia bentuk nantinya akan dimiliki oleh seluruh anggotanya. Hal ini menjadi bagian dari proses matang yang sedang dilakukan olehnya setelah dikeluarkan dari PDI-P tidak lama setelah Pilpres 2024 berakhir.

Beberapa analis politik, termasuk Zaki Mubarak dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, percaya bahwa Jokowi memiliki modal politik yang cukup kuat untuk mendirikan partai politik baru. Dukungan politiknya, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur, memberinya keunggulan yang signifikan dalam menciptakan partai dengan basis konstituen yang kuat.

Dengan pengaruh politik yang dimilikinya serta hubungan baik dengan pengusaha-pengusaha besar selama masa pemerintahannya, Zaki menduga Jokowi tidak akan kesulitan dalam mengumpulkan dana yang diperlukan untuk mendirikan partai politik baru tersebut.

Selain itu, peran Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga diungkit sebagai potensi magnet politik dalam pembentukan partai baru oleh Jokowi. Meskipun masih banyak keraguan terkait karakter partai yang akan dibentuk, ada kecenderungan bahwa partai politik bentukan Jokowi bisa memengaruhi segmen pemilih yang beririsan dengan konstituen PDI-P.

Namun demikian, beberapa analis politik seperti Budiman dari Universitas Mulawarman (Unmul) menilai bahwa partai yang berbasis pada tokoh atau figur akan lebih solid dalam menyatukan kader meskipun dalam hal regenerasi mungkin terdapat kelemahan. Potensi terbentuknya partai baru dari Jokowi juga dianggap dapat menggerus suara PDI-P, tetapi masih terkait erat dengan basis pemilih yang ada.

Semua Berita

Alasan Publik Menolak Penambahan Pos Sipil untuk TNI

Pemerintah dan DPR RI sedang mengkaji revisi Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI). Revisi ini mencakup perpanjangan masa pensiun personel TNI serta penambahan lima jabatan sipil yang dapat diisi oleh prajurit aktif TNI tanpa...

Para Wamen Langgar Putusan MK: Analisis dan Implikasi

Para wakil menteri (wamen) yang juga menjabat sebagai pimpinan badan usaha milik negara (BUMN) dan lembaga negara lainnya seharusnya mundur dari jabatan ganda tersebut. Menurut Direktur Pusat Studi Konstitusi, Demokrasi, dan Masyarakat (SIDEKA) Fakultas Syariah UIN Samarinda, Suwardi Sagama,...

Rahasia Akhir Karier Politik RK: Apa yang Terjadi?

Rumah mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (RK) di Bandung telah digeledah oleh petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan mark-up belanja iklan di Bank Jabar (BJB). RK menyatakan dalam surat bahwa penggeledahan dilakukan oleh tim KPK...

Kategori Berita