Dewi Sukarno, mantan istri presiden pertama Indonesia Sukarno, berencana melepaskan kewarganegaraan Indonesia dan kembali menjadi warga negara Jepang. Rencana ini muncul setelah dia memutuskan untuk mendirikan partai politik dan bertarung dalam pemilu musim panas di Jepang. Dewi Sukarno, yang berusia 85 tahun, lahir di Tokyo pada 6 Februari 1940 dengan nama Naoko Nemoto. Sebelumnya, dia bekerja sebagai karyawan asuransi jiwa dan kemudian terjun ke dunia hiburan televisi. Setelah menikah dengan Sukarno pada 1962, Dewi menjadi warga negara Indonesia dan mengubah namanya menjadi Ratna Sari Dewi Sukarno.
Setelah Sukarno meninggal pada 1970, Dewi tinggal di beberapa negara seperti Prancis, Swiss, Amerika Serikat, dan kembali ke Indonesia pada 1980-an. Dia kemudian pindah ke Tokyo pada tahun 2008, fokus pada bisnis bidang perhiasan dan menjadi selebritas televisi. Dewi pernah terlibat dalam kontroversi, termasuk perkelahian dengan cucu mantan presiden Filipina dan mendirikan yayasan kemanusiaan. Dia juga berencana mendirikan partai politik bernama 12 Heiwa To (Partai Perdamaian 12), dengan fokus pada isu perlindungan hewan, khususnya anjing dan kucing, di Jepang. Kontroversi seputar niat Dewi untuk mendirikan partai ini telah menarik perhatian media dan kritik dari berbagai pihak.