Saturday, October 5, 2024

DPR yang Pensiun Seumur...

Baru saja dilantik beberapa hari yang lalu, DPR RI periode 2024-2029 akan segera...

Kodim 0322 Siak Siap...

Nusaperdana.com, Siak - Upacara Peringatan HUT TNI ke-79 Tahun 2024 berlangsung pada Sabtu,...

Survey: 73.3% Masyarakat Mendukung...

Jakarta — A recent survey conducted by Indikator between September 22 and 29,...

5 Brand yang Tetap...

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 12:26 WIB Jakarta, VIVA - Pasar otomotif Indonesia selama...
HomePolitikPersaingan Panas antara...

Persaingan Panas antara Golkar dan Gerindra dalam tiga Pilkada

Meskipun elektabilitasnya rendah, Gerindra tetap memutuskan untuk mencalonkan Ketua DPRD Banten Andra Soni sebagai kandidat gubernur dalam Pilgub Banten 2024. Sebagai pasangannya, politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Dimyati Natakusumah telah dipilih.

Sebuah koalisi besar dibentuk, Koalisi Banten Maju (KBM), yang terdiri dari Gerindra, PKS, NasDem, PKB, PAN, PPP, dan PSI. Golkar tidak diajak bergabung, karena partai tersebut sudah sejak lama mencalonkan eks Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany sebagai calon gubernur Banten. Golkar saat ini bermitra dengan PDI-P untuk memastikan tiket bagi Airin.

Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, dan beberapa partai nonparlemen lainnya membentuk Koalisi Indonesia Maju (KIM). Dalam Pilpres 2024, koalisi ini mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran). Elite-elite koalisi ini sempat menyatakan bahwa format koalisi pilpres akan turun ke tingkat pilkada.

Pecahnya kerjasama antara Golkar dan Gerindra juga berpotensi terjadi dalam Pilgub Jawa Barat (Jabar). Untuk Pilgub Jabar, Gerindra telah memberikan rekomendasi untuk eks Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Sementara itu, Golkar telah menetapkan mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil (RK) sebagai calon.

Beberapa waktu yang lalu, Gerindra mengumumkan RK sebagai kandidat Gubernur DKI Jakarta, namun Golkar nampaknya enggan untuk mendukung RK dalam Pilgub DKI. Survei terbaru dari Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas RK hanya sekitar 8% di DKI, sementara Anies Baswedan, calon kuat dalam Pilgub DKI, memiliki elektabilitas hingga 29,8%.

Menurut analis politik dari Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat, ketegangan antara Gerindra dan Golkar dalam Pilgub Banten dan Pilgub DKI Jakarta membuat kedua partai saling bertentangan. Situasi tersebut terjadi karena KIM tidak solid dalam pilkada.

Hasil survei SMRC menunjukkan tingkat keterpilihan RK di Jabar mencapai 50,6% dalam simulasi semi terbuka, sementara Dedi berada di peringkat kedua dengan elektabilitas 25,1%. Diperkirakan bahwa tingkat keterpilihan RK sulit untuk dikejar oleh Dedi dalam sisa masa kampanye.

Di Pilgub Banten, PDI-P menawarkan Ketua DPD PDI-P Banten Adi Sumardi sebagai pasangan Airin. Sementara itu, dalam Pilgub Jabar, politikus PDI-P Ono Surono kemungkinan akan diduetkan dengan RK.

Dinamika politik antara Gerindra, PKS, Golkar, dan PDIP semakin memanas, dengan dukungan dari PKS dan PDIP akan semakin memperketat persaingan.

Hingga saat ini, Gerindra, Golkar, dan partai KIM lainnya hanya solid dalam Pilgub Jawa Timur, dimana mereka sepakat untuk mendukung pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak. Namun, di Banten, nama Andra Soni yang diusung Gerindra memiliki elektabilitas yang rendah menurut Zaki.

Ketegangan antara Golkar dan Gerindra di Pilgub Banten dan Pilgub Jabar menunjukkan bahwa KIM tidak solid, karena kepentingan partai lebih utama daripada solidaritas koalisi.

Source link

Semua Berita

DPR yang Pensiun Seumur Hidup Mencederai Rasa Keadilan

Baru saja dilantik beberapa hari yang lalu, DPR RI periode 2024-2029 akan segera membahas tentang dana pensiun seumur hidup bagi anggota DPR. Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad berdalih bahwa DPR berencana untuk mempertimbangkan hal tersebut setelah menerima...

Mimbar publik di ujung era Jokowi menghadapi ancaman pemberangusan

Kasus-kasus pembubaran acara diskusi dan aksi protes melalui intimidasi dan kekerasan oleh "orang-orang tak dikenal" semakin meningkat. Baru-baru ini, sekelompok orang membubarkan acara diskusi dengan tema "Silaturahmi Kebangsaan Diaspora Bersama Tokoh dan Aktivis Nasional" di salah satu hotel di...

Mengawasi Penyalahgunaan Bantuan Sosial dalam Pilkada Serentak 2024

Sebagaimana yang terjadi pada Pilpres 2024, bantuan sosial (bansos) masih rawan digunakan untuk memengaruhi preferensi politik publik di Pilkada Serentak 2024. Meskipun direkomendasikan oleh Mahkamah Konstitusi (MK), sampai saat ini belum ada regulasi yang melarang distribusi bansos menjelang pemilu. Peneliti...

Kategori Berita