Rabu, 1 November 2023 – 19:03 WIB
Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), yang merupakan bagian dari koalisi cek fakta dengan dukungan Google News Initiative, telah memulai serangkaian pelatihan cek fakta untuk para jurnalis. Pelatihan pertama ini diadakan di Jakarta dan diikuti oleh 30 jurnalis dari Jakarta, Jawa Barat, dan Sulawesi Tenggara. Pelatihan berlangsung dari 31 Oktober hingga 2 November 2023. Dalam pelatihan ini, para jurnalis diajari tentang teknik produksi “prebunking” dan “debunking” untuk mengatasi penyebaran hoaks menjelang pemilu 2024.
Ketua Umum AMSI, Wahyu Dhyatmika, mengungkapkan bahwa selain meningkatkan kapasitas jurnalis, memperluas jejaring koalisi cek fakta juga sangat penting. AMSI akan melatih 150 media di 27 wilayah kepengurusan AMSI dalam lima seri pelatihan. Setelah pelatihan, jurnalis media anggota AMSI yang memproduksi konten cek fakta akan mendapatkan dukungan mentoring dan fellowship.
Wahyu juga menekankan empat elemen penting untuk kesuksesan upaya membendung hoaks, yaitu kerja jurnalistik bersama oleh media, jejaring kelompok akademisi, kampus, dan mahasiswa, keterlibatan tokoh masyarakat sipil dan key person, serta upaya penegakan hukum dengan melibatkan advokat.
AMSI juga telah merencanakan empat pelatihan di Padang, Makassar, Bali, dan Surabaya yang melibatkan total 150 jurnalis dari media anggota. Selain itu, AMSI juga akan memberikan beasiswa/fellowship kepada media yang memproduksi dan menayangkan konten bersama produksi koalisi cek fakta. Hal ini dilakukan untuk menghadapi penyebaran hoaks yang diperkirakan akan meningkat terutama saat kampanye pemilu.
Pelatihan cek fakta ini merupakan komitmen koalisi cek fakta yang terdiri dari AJI, AMSI, dan Mafindo dengan dukungan Google News Initiative. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar pemilu 2024 dapat berlangsung dengan berkualitas dan bebas dari hoaks sehingga masyarakat dapat memilih calonnya secara objektif berdasarkan informasi yang benar dan kredibel.