Wednesday, November 6, 2024

Solusi Mengatasi Polusi Udara...

Solusi untuk mengatasi masalah polusi udara di daerah perkotaan - Udara kotor...

Strategi Konservasi Air Tanah...

Kekeringan, ancaman serius yang mengintai daerah-daerah rawan, mengancam kehidupan manusia dan lingkungan. Di...

Arista Montana Farm, Tempat...

Arista Montana Farm, tempat wisata yang paling recommended - Ingin merasakan liburan...

Pengembangan Program Promosi dan...

Pengembangan Program Promosi dan Pemasaran Paseban menjadi langkah krusial untuk meningkatkan popularitas dan...
HomeBeritaKiai Bojonegoro Menolak...

Kiai Bojonegoro Menolak Gerakan Boikot Produk yang Mendukung Israel

Minggu, 19 November 2023 – 09:09 WIB

Bojonegoro – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan sikap tidak sependapat terhadap anjuran “boikot” produk pendukung Israel dan sekutunya yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). FKUB berpendapat bahwa tindakan tersebut dapat merugikan bangsa dan ekonomi umat.

Ketua FKUB Bojonegoro, KH. Dr. Tamam Syaifuddin, mengajak berbagai pihak dan masyarakat untuk mengadopsi pemikiran yang jernih dan sikap yang lebih matang dalam menyikapi dinamika konflik Israel dan Palestina. Menurut Kiai Tamam, perang yang terjadi bukanlah perang agama atau ideologi, melainkan perang dagang dan ekonomi global yang melibatkan tidak hanya Israel tetapi juga sekutunya. Oleh karena itu, seruan boikot produk pendukung Israel yang dikeluarkan oleh MUI dianggap berlebihan.

“Menurut pengamatan kami, itu bukan perang agama atau ideologi, namun perang dagang dan ekonomi global karena itu tidak hanya melibatkan Israel tetapi sekutunya juga terlibat semuanya,” ujar Kiai Tamam, yang juga pengasuh Ponpes Modern Al Fatimah Bojonegoro, Minggu (19/11/2023).

KH Tamam menekankan bahwa sebagian besar produk yang diboikot diproduksi di Indonesia, sehingga seruan boikot tersebut berdampak pada perusahaan dengan penurunan omzet dan pengurangan karyawan. “Ketika ada seruan seperti itu, dampak ekonomi dan sosialnya luar biasa. Contohnya, produk Nestle saat ini mengalami PHK besar-besaran, dan tenaga kerjanya adalah orang Indonesia dan muslim,” ungkap Kiai Tamam.

Sebaliknya, produk Indonesia yang memiliki pasar ekspor, seperti di Bojonegoro, mengalami penurunan omzet hingga 30 persen. FKUB Bojonegoro berharap agar MUI dan tokoh agama melakukan evaluasi terkait kebijakan ajakan boikot tersebut, dengan mempertimbangkan dampak ekonomi dan sosial yang signifikan. FKUB mengajak masyarakat untuk bersama-sama berdoa agar perdamaian dapat segera terwujud dan konflik dapat berakhir. (Dewi Rina/Bojonegoro)

Halaman Selanjutnya
Source : Andrew Tito/VIVA.

Semua Berita

Peluncuran Resmi Space Pool Billiard & Cafe dengan Meja Standar Internasional

Space Pool Billiard & Cafe telah resmi beroperasi di Jalan Raja Haji Fisabililah, Kelurahan Seijang, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang, pada Kamis (24/10/2024). Acara peresmian dihadiri oleh keluarga, teman, rekan kerja, dan warga setempat. Di sepanjang jalan, terlihat banyak...

Ade Agus Hartanto: Abdul Wahid adalah Pemimpin Ideal untuk Menyelesaikan Masalah di Riau

Nusaperdana.com, INDRAGIRI HULU. - Ribuan warga memadati lapangan tempat kampanye kedua Calon Gubernur Abdul Wahid di Indragiri Hulu. Hal tersebut menunjukkan komitmen masyarakat desa Bongkal Malang Kelayang dalam mendukung Abdul Wahid, Jumat (25/10/24) malam. Dalam momen yang penuh semangat ini,...

Bijaklah PHR dengan I-WISE untuk Meremajakan Lapangan Tua Blok Rokan

Nusaperdana.com, Pekanbaru - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus berusaha meningkatkan produksi minyak dan melakukan efisiensi proses di Blok Rokan. Sebuah tim anak muda PHR berhasil mengembangkan teknologi bernama i-WISE (Integrated-Waterflood & Infill Simplified Evaluator), sebuah platform digital yang...

Kategori Berita