Sunday, September 21, 2025

5 Tips Mengatasi Frustrasi...

Arini merasa frustrasi di rumah karena tidak bisa menemukan Angga. Dia mulai melempar...

Review: Senjata Canggih Sangat...

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengungkapkan bahwa senjata pertahanan canggih memiliki harga...

Profil 9 Istri Presiden...

Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia, dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah...

Kritik Tompi: Dana Rp200...

Artis Tompi baru-baru ini mengungkapkan kekecewaannya terhadap kebijakan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa,...
HomeBeritaRS Laksamana Malahayati:...

RS Laksamana Malahayati: Mengartikan Lebih dari Sekedar Misi Medis, sebagai Wujud Citra Indonesia sebagai Negara Maritim

DPP PDI Perjuangan (PDIP) telah melaksanakan rapat evaluasi operasional Rumah Sakit Apung Laksamana Malahayati setelah kapal tersebut diluncurkan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, hampir 6 bulan yang lalu.

Rapat evaluasi tersebut dilakukan di kantor DPD PDIP Provinsi Bali, di Denpasar, pada Sabtu, 4 November. Rapat dipimpin oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, dan dihadiri oleh Ketua DPP PDIP bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana, Ribka Tjiptaning, Wakil Bendahara Umum, Rudianto Tjen, Kepala Sekretariat, Yoseph Aryo Adhi Dharmo, serta beberapa kader seperti Laksamana Madya TNI (Purn.) Dr. Agus Setiadji dan Anggota DPR RI, Lasarus.

Jajaran DPD PDIP Bali yang dipimpin oleh Ketuanya, I Wayan Koster, serta kru kapal RS Malahayati yang dipimpin oleh Kapten Chrisner Iskandar dan kru medis yang dipimpin oleh dr. Yanuar dan dr. Michelle, juga turut hadir.

Dalam rapat tersebut, dibahas berbagai evaluasi teknis perjalanan dan pelayanan medis kepada masyarakat yang sudah dilakukan sejak 10 Juni 2023. Hingga 11 Oktober 2023, kapal RS Laksamana Malahayati telah menyinggahi 23 daerah dengan pelabuhan yang berbeda untuk memberikan pelayanan medis kepada masyarakat setempat. Salah satunya adalah di Pelabuhan Celukan Bawang Buleleng, yang dikunjungi pada 11 Oktober setelah sebelumnya melaksanakan perawatan di Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi Jawa Timur pada 2 Oktober.

Dalam rapat evaluasi tersebut, para kru kapal, baik dari sisi kapal maupun medis, membagikan pengalaman dan evaluasi yang diperoleh agar pelayanan di masa mendatang bisa semakin baik. Mereka juga terlibat dalam diskusi dengan DPP PDIP untuk membahas rencana pelayanan bakti pengobatan medis selanjutnya.

Hasto Kristiyanto menjelaskan bahwa Kapal RS Laksamana Malahayati bukan hanya sekedar kapal rumah sakit, tetapi juga merupakan simbol dan gerakan nyata untuk membangkitkan kesadaran bahwa Indonesia adalah negara maritim. Oleh karena itu, visi misi Indonesia sebagai negara Poros Maritim terus diperkuat, termasuk dalam visi misi pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Selain itu, PDIP juga akan mengajak partisipasi masyarakat dalam kegiatan kemanusiaan di rumah sakit terapung ini. Mekanisme crowdfunding sedang dirancang agar masyarakat yang tertarik dengan visi misi tersebut dapat ikut berpartisipasi.

Ribka Tjiptaning menekankan pentingnya membangun soliditas di antara seluruh personil di kapal tersebut. Semua pihak harus memiliki pembagian tugas yang baik, dari kru kapal hingga dokter, perawat, dan petugas lainnya.

Dokter Michelle menceritakan antusiasme dan kebutuhan masyarakat di kawasan pesisir yang banyak dikunjungi kapal RS Laksamana Malahayati. Setiap kali mengadakan bakti sosial, selalu ada banyak warga yang membutuhkan layanan medis. Dia juga menyampaikan berbagai penyakit dan keluhan kesehatan yang ditangani oleh kru kapal tersebut, seperti masalah kesehatan mata dan edukasi pola hidup sehat.

Anggota DPR RI, Agus Setiadji, berdasarkan pengalaman sebagai perwira TNI AL, menyampaikan bahwa kapal rumah sakit sangat dibutuhkan, terutama bagi masyarakat di wilayah pesisir dan perbatasan yang jauh dari jangkauan layanan medis daratan. Oleh karena itu, kapal RS Laksamana Malahayati dapat membantu masyarakat yang membutuhkan pelayanan medis namun tinggal di daerah pelosok.

Dalam rapat tersebut juga diungkapkan bahwa RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) periode 2020-2024 memiliki target untuk memiliki tiga kapal rumah sakit yang dapat menjangkau seluruh pelosok Indonesia dan membawa layanan kesehatan di bagian Barat hingga Timur negeri.

Berbagai evaluasi dan pengalaman yang dikemukakan dalam rapat evaluasi ini diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan pelayanan kemanusiaan yang diberikan oleh kapal RS Laksamana Malahayati.

Semua Berita

Review: Senjata Canggih Sangat Mahal

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengungkapkan bahwa senjata pertahanan canggih memiliki harga yang mahal sehingga Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan TNI disetujui mendapatkan anggaran sebesar Rp187,1 triliun pada tahun 2026 oleh DPR RI. Hal ini disampaikan Agus di kawasan...

Tragedi Kebakaran Rumah Makassar: Anak Perempuan Tewas

Kabar terbaru dari Makassar pada hari Minggu, 21 September 2025, menyebutkan bahwa pihak kepolisian masih dalam tahap penyelidikan penyebab kebakaran yang terjadi di pemukiman padat penduduk di Jalan Manunggal 31 Makassar pada Sabtu malam, 20 September 2025. Delapan unit...

Tragis! Pasangan Lansia di Lhokseumawe Tewas dalam Kebakaran – Berita Terbaru Tewas dalam Kebakaran

Pasangan suami-istri lanjut usia (lansia) dikabarkan meninggal dunia akibat terjebak dalam kobaran api yang membakar rumah mereka di jalan Blang Malo Gg Pandan, Desa Tumpok Teungoh, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Aceh pada Jumat, 19 September 2025. Pasangan ini,...

Kategori Berita