Friday, November 15, 2024

Evaluasi Program Bappenas dalam...

Evaluasi program Bappenas dalam meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan di daerah terpencil...

Analisis Peran Bappenas dalam...

Analisis tentang peran Bappenas dalam mendorong investasi asing - Bagaimana Bappenas, lembaga...

Mengenal Jenis-Jenis Satwa Liar...

Indonesia, dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa, juga menghadapi ancaman serius terhadap kelestarian...

Konservasi Habitat Satwa Liar...

Hilangnya habitat menjadi ancaman serius bagi kelestarian satwa liar di seluruh dunia. Konservasi...
HomeprabowoGugus Tugas Prabowo-Gibran...

Gugus Tugas Prabowo-Gibran Menyangkal Isu Potongan Anggaran Makan Gratis Menjadi Rp7.500 Per Anak

Jakarta – Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran membantah isu pemangkasan anggaran makan bergizi gratis dari Rp15 ribu menjadi Rp7.500 per anak. Hasan Nasbi selaku anggota tim bidang komunikasi menegaskan sejauh ini, kesimpulan program makan gratis adalah besaran anggaran senilai Rp71 triliun.

“Sampai hari ini belum punya kesimpulan selain (nilai anggaran makan bergizi) Rp71 triliun,” kata Hasan di Media Center Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Jakarta, Jumat (19/7/2024).

Hasan Nasbi juga menegaskan, sampai hari ini pihaknya belum sampai pada kesimpulan untuk menentukan jumlah anggaran per anak tersebut.

“Sampai hari ini, satu-satunya yang sudah bisa kita ambil kesimpulan itu baru alokasi anggaran untuk makan bergizi gratis tahun 2025, yang sudah jadi kesimpulan baru itu,” jelas Hasan.

Prabowo selaku presiden terpilih, kata Hasan, sejauh ini meminta agar anggaran Rp71 triliun dioptimalkan pada jumlah penerima manfaat.

Dengan demikian, semua proses riset, kajian, dan pilot project makan bergizi akan berdasarkan pada arahan Prabowo tersebut, mengingat program makan gratis merupakan andalan Prabowo-Gibran.

“Kebutuhan gizi akan ditentukan ahli gizi. Jadi, enggak ada, tuh, main harga segini. Itu belum ada, angka itu belum ada sama sekali. Makannya saya bingung sudah keluar angka, sementara dari kita sendiri belum keluar angka,” jelas Hasan.

Lebih lanjut, Hasan menjelaskan nantinya jumlah anggaran per anak juga akan menyesuaikan berdasarkan lokasi tinggal. Sebab, dari berbagai daerah di Indonesia tentu akan ada variasi menu sehingga fluktuasi harga bahan baku juga akan menyesuaikan.

“Soal harga itu pasti tergantung bahan baku makanan yang tersedia di berbagai daerah, jadi tidak akan sama menunya. Di berbagai daerah kan tergantung ketersediaan pangan apa. Dan dengan yang tersedia, kebutuhan gizi yang bisa kita racik seperti apa, nanti harganya akan menyesuaikan. Jadi, kira-kira itu jalan proses yang dikerjakan seperti itu,” tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Budi Satrio Djiwandono selaku anggota Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran menyatakan bahwa isu soal pemangkasan anggaran merupakan pernyataan spekulatif yang jauh dari fakta.

“Mungkin ini adalah pernyataan-pernyataan yang sifatnya masih spekulatif dari berbagai pihak dan tujuan kami pada malam hari ini adalah untuk memberikan sebuah klarifikasi, memberi sebuah kejelasan apa yang menjadi fakta pada hari ini, apa yang menjadi kepastian dan apa yang nanti akan terus berkembang di hari-hari yang akan datang,” kata Budi.

Source link

Semua Berita

Evaluasi Program Bappenas dalam Meningkatkan Akses Layanan Kesehatan di Daerah Terpencil

Evaluasi program Bappenas dalam meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan di daerah terpencil - Akses terhadap layanan kesehatan yang memadai merupakan hak dasar setiap warga negara, namun realitasnya, daerah terpencil di Indonesia masih menghadapi berbagai kendala dalam mengakses layanan...

Prabowo Subianto Memimpin Para Jenderal Kabinet dalam Pawai Melalui Hujan: “Jika Para Tentara Basah, Pimpinan Juga Harus Basah”

Magelang — President Prabowo Subianto emphasized the principle of exemplary leadership, known as ing ngarso sung tulodo (a leader must lead by example), as he led the Twilight Parade amidst heavy rain, joined by members of the Merah Putih...

CSIS Menerima Secara Positif Kabinet Prabowo Subianto: Kementerian dan Lembaga Mendapatkan Portofolio yang Lebih Spesialisasi

Yose Rizal Damuri, Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS), memuji pembentukan Kabinet Merah Putih di bawah Presiden Prabowo Subianto, dengan mencatat bahwa pendirian kementerian-kementerian khusus dan lembaga-lembaga baru mencerminkan pendekatan pemerintah yang terfokus pada isu-isu tertentu. Dalam...

Kategori Berita