Partai PDI-Perjuangan (PDI-P) secara resmi mencalonkan Menteri Sosial Tri Rismaharini sebagai kandidat gubernur dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024. Risma akan berpasangan dengan KH Zahrul Azhar Asumta, yang akrab disapa Gus Hans. Meskipun baru berusia 48 tahun, Gus Hans saat ini masih merupakan kader Golkar.
Ketua DPD PDI-P Jawa Timur, Said Abdullah menyatakan bahwa pasangan Risma-Gus Hans saling melengkapi. Risma, yang mewakili kaum nasionalis sebagai anggota PDI-P, sedangkan Gus Hans mewakili kalangan santri.
“Dengan adanya Risma, maka terdapat tiga calon gubernur perempuan yang maju dalam Pilgub Jatim. Sebagai petahana, Khofifah Indar Parawansa telah mendapatkan rekomendasi dari semua partai Koalisi Indonesia Maju (KIM), yaitu Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PAN.”
Khofifah kembali berpasangan dengan Emil Dardak dalam Pilgub Jatim dan menerima dukungan dari PKS, NasDem, dan sejumlah partai nonparlemen. Sementara PKB memilih tidak bergabung dengan KIM dan mencalonkan Luluk Nur Hamidah, yang berpasangan dengan Lukmanul Khakim.
Analis politik dari Universitas Trunojoyo Madura, Iskandar Dzulkarnain, menyatakan bahwa pertarungan politik antara politikus perempuan dalam Pilgub Jatim akan menarik untuk diamati. Sebagai petahana, Khofifah memiliki potensi besar untuk memenangkan kontestasi politik, tetapi Risma dengan segudang pengalaman di pemerintahan juga menjadi penantang serius.
Berdasarkan hasil Pemilu 2024, PKB menjadi partai terkuat di DPRD Jatim dengan 27 kursi, diikuti oleh PDI-P dan Gerindra masing-masing dengan 21 kursi. Di papan tengah terdapat Golkar, Demokrat, PAN, dan PKS.
Iskandar memprediksi Pilgub Jatim 2024 akan berlangsung dalam dua putaran, dengan Khofifah dan Risma lolos ke putaran kedua sementara Luluk tersingkir di putaran pertama. Kemungkinan suara Luluk akan menjadi penentu di putaran kedua.
Analis politik dari Universitas Brawijaya, George Towar Ikbal Tawakkal, menduga bahwa pasangan yang diusung PKB dimunculkan untuk memecah suara di Pilgub Jatim. Menurutnya, Luluk akan kesulitan mengalahkan Khofifah dan Risma, dan ada kemungkinan kerja sama politik antara PKB dan PDI-P.