Setelah dipastikan gagal berlaga di Pilkada Serentak 2024, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan curhat di akun Instagram pribadinya, @aniesbaswedan. Dalam sebuah video berjudul “Catatan Anies 30 Agustus 2024”, Anies mengaku kecewa karena tidak mendapatkan tiket dari partai politik untuk maju sebagai calon kepala daerah.
“Yang saya sesali adalah aspirasi warga kampung-kampung miskin kota, rakyat miskin kota yang datang ke rumah ini. Setelah pilpres kemarin, mereka bergantian, berombongan datang dan menyampaikan keinginan, aspirasi,” kata Anies.
Meskipun kecewa, Anies tidak patah arang. Ia mengungkapkan kemungkinan untuk membangun organisasi masyarakat (ormas) atau partai politik. Anies tidak ingin bergabung dengan partai politik yang sudah mapan. Menurutnya, saat ini tidak ada partai politik independen yang bebas dari intervensi kekuasaan.
Anies menyambut hangat gagasan untuk membangun partai politik dari warganet. Sehari setelah curhat di Instagram, tagar Partai Perubahan menjadi viral di media sosial. Banyak warganet dan simpatisan Anies menyarankan agar Anies membentuk partai politik dengan nama tersebut. Perubahan adalah jargon yang sering digunakan Anies saat berkampanye di Pilpres 2024.
Seorang guru besar dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Sukron Kamil, berharap Anies tidak membentuk partai politik atau bergabung dengan partai politik yang sudah ada. Menurutnya, Anies lebih cocok sebagai tokoh publik yang independen.
PKS, salah satu partai politik yang mendukung Anies di Pilpres 2024, akhirnya menarik dukungannya dan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus untuk Pilgub DKI Jakarta. Sukron menyarankan agar Anies tetap menjadi tokoh independen atau intelektual publik yang mewakili organisasi masyarakat sipil.
Dengan bergerak di organisasi masyarakat sipil, Anies dapat merawat popularitas dan elektabilitasnya. Meskipun tidak pasti bisa mendapatkan tiket untuk maju di Pilpres 2024 seperti yang terjadi di Pilkada Serentak 2024.
Juru bicara relawan Anies Baswedan, Iwan Tarigan, menyatakan kekecewaannya karena Anies gagal mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Namun, ia yakin karier politik Anies tidak akan meredup dan relawan akan tetap mendukung langkah politik yang akan diambil Anies selanjutnya.
Koordinator Relawan Anies, La Ode Basir, pasrah menghadapi realitas politik yang dialami Anies. Namun, ia menegaskan bahwa relawan akan tetap mendukung langkah politik Anies terlepas dari apapun yang dipilih oleh Anies di masa depan.