Minggu, 8 September 2024 – 09:22 WIB
Jakarta, VIVA – Baru-baru ini, aksi truk oleng menjadi viral di media sosial yang cukup membahayakan pengguna jalan. Lebih parahnya lagi, truk tersebut dalam kondisi ODOL atau Over Dimension Over Loading yang seharusnya sudah dilarang.
Baca Juga :
Video 2 Siswi SMP di Konawe Terlibat Adu Jotos Viral di Media Sosial
Dalam video yang diunggah oleh akun media sosial X @Heraloebss, terlihat truk tersebut melaju dengan zig-zag hingga nyaris terguling.
Lebih menyedihkan lagi, truk tersebut hampir saja menabrak pengendara motor yang berada di sebelah kiri. Diketahui bahwa aksi tersebut dilakukan untuk konten saja, bukan hanya karena muatan yang berlebihan.
Baca Juga :
Tangis Selebgram Ulya yang Dimarahi dan Diturunkan Sopir Online, Gegara Pilih Paket Hemat
“Jika yang meninggal adalah pengguna jalan lain, lebih baik bakar saja sang supir dan truknya. Halo, bagaimana dengan Fungsi Pengawasan dan Penindakan?” tulis keterangan pada unggahan tersebut, dikutip dari VIVA Otomotif, Minggu 8 September 2024.
Baca Juga :
Menyayat Hati, Tangis Perantau Pecah saat Saksikan Pemakaman Ibunya Cuma Lewat Video Call
Ternyata aksi Truk Oleng ini juga dilakukan oleh beberapa bus AKAP. Tindakan ini mendapat kecaman dari netizen karena sangat membahayakan bukan hanya untuk truk yang bersangkutan, tetapi juga pengendara lainnya.
Bagi sebagian sopir truk, melakukan aksi seperti ini menjadi sebuah kebanggaan tersendiri. Meskipun mereka sadar dengan risiko yang akan dihadapi jika atraksi mereka gagal.
“Tidak semua sopir truk mau melakukan itu, mas. Tapi memang terkadang mereka melakukan itu untuk gaya-gayaan. Jadi seperti sebuah kebanggaan tersendiri,” kata Yanu seorang sopir truk di Yogyakarta kepada VIVA.
Menurut Yanu, selain membutuhkan skill khusus, melakukan akrobat ini juga membutuhkan keberanian yang besar. Jika terjadi kesalahan dalam melakukan aksi tersebut, nyawa menjadi taruhannya. Lebih parahnya, bukan si pelaku yang menjadi korban, melainkan orang tak bersalah.
Aturan mainnya juga mirip dengan ‘Om Telolet Om’. Anak-anak atau remaja di pinggir jalan akan mengacungkan jempol atau ayunan baju, sebagai tanda atau kode ‘request’ kepada sopir truk agar menggoyang-goyangkan truknya saat melintas.
Kritikan tajam atas aksi berbahaya ini juga datang dari pendiri dan Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDCC), Jusri Pulubuhu. Ia mengatakan, aksi truk oleng ini adalah fenomena dari perilaku yang tidak bertanggung jawab sama sekali karena dilakukan di jalan raya hanya demi kepentingan akrobatik dan kesenangan sesaat.
“Kita tahu jalan raya adalah area publik, para sopir tersebut melakukan tindakan yang sangat tidak aman. Mereka yang melakukan aksi ini tidak memiliki pengetahuan tentang aturan lalu lintas yang harus diikuti, dan mereka tidak memahami arti dari keselamatan,” kata Jusri kepada VIVA Otomotif pada saat itu.
Halaman Selanjutnya
“Tidak semua sopir truk mau melakukan itu, mas. Tapi memang terkadang mereka melakukan itu untuk gaya-gayaan. Jadi seperti sebuah kebanggaan tersendiri,” kata Yanu seorang sopir truk di Yogyakarta kepada VIVA.