JAKARTA RAYA | Gregoria Mariska Tunjung, yang meraih medali perunggu di Olimpiade Paris, kalah dari pemain bulu tangkis Thailand Ratchanok Intanon di babak 16 besar. Namun, tunggal putri masa depan Indonesia, Putri KW, berhasil mengalahkan mantan pemain nomor satu dunia, Tai Tzu Ying, dan lolos ke perempat final.
Bagi Intanon, kemenangan ini sekaligus sebagai pembalasan atas kekalahan dari Gregoria di Olimpiade Paris. Intanon memenangkan pertandingan dalam tiga gim dengan skor 21-12, 15-21, dan 21-10 di Coliseum Hong Kong, Kamis (12/9). Meskipun Gregoria mengakui bahwa penampilannya kurang bagus kali ini.
“Dapat hasil yang kurang diinginkan, performa saya juga kurang bagus. Namun, ada satu hal positif yang bisa saya syukuri, setelah satu tahun lebih, akhirnya saya bisa melepaskan tapping lutut saya dalam dua pertandingan turnamen ini. Itu membuat saya senang,” kata Gregoria.
Dalam pertandingan tersebut, Ratchanok lebih unggul terutama di gim ketiga, sementara Gregoria mengaku kesulitan menyesuaikan diri. Meskipun penampilannya bagus di gim kedua, penyesuaian yang dilakukannya tidak berjalan lancar dalam gim penentuan.
“Kondisi fisik saya belum pulih sepenuhnya, terasa sekali di lapangan. Saya berharap bisa tampil lebih baik di China Open minggu depan. Masih ada waktu beberapa hari untuk persiapan sehingga saya akan mencoba meningkatkan kondisi fisik saya,” ungkapnya.
Sementara itu, Putri KW berhasil mengalahkan wakil China Taipei, Tai Tzu Ying, di Hong Kong Coliseum. Pertandingan berakhir cepat karena Tzu Ying mengalami cedera dan harus menyerah dengan skor 2-6, sehingga Putri KW melaju ke babak selanjutnya.
Putri KW menjadi satu-satunya wakil tunggal putri Indonesia setelah Komang Ayu Cahya Dewi terhenti di babak 16 besar. Komang kalah dari wakil Thailand, Pornpawee Chochuwong, dengan skor 13-21 dan 9-21. (jr)