Monday, October 28, 2024

Cerita Inspiratif Pemuda Indonesia...

Cerita Inspiratif Pemuda Indonesia di Masa Kemerdekaan: Meneladani Semangat Juang. Kemerdekaan Indonesia bukan...

Signifikansi ospek militeristik dalam...

Kegiatan "ospek" para menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih resmi dibuka di...

Peluncuran Resmi Space Pool...

Space Pool Billiard & Cafe telah resmi beroperasi di Jalan Raja Haji Fisabililah,...

Prabowo Subianto Memimpin Para...

Magelang — President Prabowo Subianto emphasized the principle of exemplary leadership, known as...
HomePolitikPercobaan untuk Menjaga...

Percobaan untuk Menjaga Kuasa Lebih Lama

Prabowo Subianto yang baru saja dilantik sebagai presiden, didukung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus. Di DPR, dengan total anggota 580 orang, koalisi pendukung Prabowo terlihat dominan. Jumlah anggota DPR dari KIM plus adalah 470 kursi.

Rinciannya, Partai Golkar memiliki 102 kursi, Partai NasDem 69 kursi, PKB 68 kursi, PKS 53 kursi, PAN 48 kursi, dan Partai Demokrat 44 kursi. Sedangkan PDI-P, yang belum resmi masuk ke dalam koalisi, mendapatkan 110 kursi.

Selama masa pemerintahan Joko Widodo, 2019-2024, koalisi pendukungnya di DPR terdiri dari PDI-P, Partai NasDem, Partai Golkar, PKB, dan PPP, dengan total 349 kursi. Saat itu, muncul isu mengenai kemungkinan Jokowi untuk bertahan tiga periode.

Demikian juga ketika masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tahun 2014. Pada saat itu, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang merupakan putra SBY dan Ketua Umum Partai Demokrat, mengungkapkan adanya dorongan untuk mengamandemen UUD 1945 terkait masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

Di masa pemerintahan Sukarno, pelanggengan kekuasaan dimulai dengan terbitnya Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959, yang menandai dimulainya Demokrasi Terpimpin dan berakhirnya Demokrasi Liberal. Selanjutnya, DPR dan MPR hasil Pemilu 1955 dibubarkan dan diganti dengan MPR Sementara (MPRS) dan DPR Gotong Royong (DPR-GR) yang anggotanya diangkat oleh Sukarno. Sukarno juga menyederhanakan jumlah partai politik melalui Perpres Nomor 7 Tahun 1959. Pada tahun 1963, terbit Ketetapan MPRS Nomor III/MPRS tentang Pengangkatan Sukarno sebagai Presiden Seumur Hidup.

Hal yang sama terjadi pada masa Soeharto, yang berhasil memegang kekuasaan selama 32 tahun. Menurut sejarawan Asvi Warman Adam, setelah menjabat sebagai presiden pada tahun 1968, Soeharto memundurkan jadwal pemilu yang seharusnya digelar pada tahun yang sama. Pemilu baru diadakan pada tahun 1971 untuk mematangkan konsolidasi politik. Selama proses tersebut, Soeharto berhasil menghilangkan lawan-lawan politiknya.

Selanjutnya, pada Pemilu 1973, hanya ada dua partai politik yang diakui, yaitu PDI, PPP, dan Golkar, demi menjaga stabilitas nasional dan mengurangi risiko konflik politik.

Menurut Direktur Kajian Politik Nasional, Adib Miftahul, ambisi untuk mempertahankan kekuasaan lebih lama rentan dilakukan oleh penguasa, terutama dengan dominasi di DPR seperti yang dimiliki oleh koalisi Prabowo-Gibran. Oposisi tidak terlihat dalam pemerintahan baru, kecuali PDI-P yang kemungkinan bergabung dengan pemerintahan.

Walau begitu, Adib yakin bahwa potensi pelanggengan kekuasaan bisa dicegah di era informasi terbuka seperti sekarang. Dengan masyarakat yang mudah mengakses informasi, reaksi publik juga akan muncul. Adib mengacu pada situasi revisi Undang-Undang Pilkada yang menimbulkan protes dari masyarakat.

Pakar politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menyatakan bahwa godaan untuk memperpanjang masa jabatan presiden pernah dialami oleh dua presiden sebelumnya, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo. Masyarakat diharapkan tetap mengawasi kinerja dan kekuasaan Prabowo serta parlemen.

Ujang menegaskan bahwa peran partai koalisi sangat penting dalam mencegah pelanggengan kekuasaan. PDI-P telah membuktikan hal ini saat Jokowi memerintah, dengan menghalangi spekulasi mengenai perpanjangan masa jabatan presiden.

“Godaan akan selalu ada. Kita harus selalu waspada,” ujar Ujang.

Source link

Semua Berita

Signifikansi ospek militeristik dalam kabinet Prabowo di Lembah Tidar

Kegiatan "ospek" para menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih resmi dibuka di Lembah Tidar, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (25/10). Menggunakan pesawat Hercules, para menteri dan wakil menteri diberangkatkan dari Halim Perdana Kusuma, Jakarta, sehari sebelumnya. "Banyak sesi-sesi penting...

Mobilisasi Kepala Desa yang Meningkat di Pemilihan Gubernur Jawa Tengah…

Aroma kecurangan mulai tercium di Pilgub Jawa Tengah 2024. Baru-baru ini, Paguyuban Kepala Desa (PKD) Kabupaten Pemalang diduga dirombaki untuk mengarahkan dukungan kepada pasangan calon nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen (Luthfi-Taj) dalam sebuah pertemuan di Hotel Grand...

Di Balik Popularitas Meningkatnya Pram-Doel di Pemilihan Gubernur DKI

Calon gubernur dan wakil gubernur (cagub-cawagub) DKI Jakarta Ridwan Kamil-Suswono (Rido) tidak lagi dominan dalam Pilgub DKI. Hasil dari survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dirilis belum lama ini menunjukkan elektabilitas Rido dikalahkan oleh pasangan Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Rano). Menurut...

Kategori Berita