Pada hari Senin, 14 Juli 2025 pukul 10:20 WIB, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan bahwa rumah sakit dan klinik asal luar negeri dapat membuka cabang dan beroperasi di Indonesia. Pengumuman ini dilakukan dalam pertemuan dengan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa di Brussels, Belgia, pada Minggu 13 Juli 2025.
Prabowo juga menyampaikan bahwa jika perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif (CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa ditandatangani, maka rumah sakit dan klinik Eropa juga akan diizinkan untuk membuka cabang di Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menekankan pentingnya keterlibatan Eropa dalam perekonomian Indonesia serta kesiapan Indonesia untuk masuk ke dalam perekonomian Eropa.
Presiden Prabowo melihat banyak manfaat dalam kerja sama antara Indonesia dan Uni Eropa, karena Eropa memiliki keunggulan dalam teknologi, ilmu pengetahuan, tata kelola, serta keuangan dan ekonomi, sedangkan Indonesia memiliki cadangan mineral dan sumber daya alam yang melimpah. Selain rumah sakit, Prabowo juga menyebut bahwa kampus asing sekarang diizinkan untuk membuka cabang dan beroperasi di Indonesia, serta mengekspresikan keinginannya untuk mengirim lebih banyak mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan studi di Eropa.
Perundingan CEPA Indonesia dan Uni Eropa telah selesai, dan kedua belah pihak merespons dengan positif. Lawatan luar negeri Presiden Prabowo di Brussels dihadiri oleh beberapa Menteri Kabinet Merah Putih, termasuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Investasi dan Hilirisasi/CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Duta Besar RI untuk Belgia Andri Hadi.