Presiden Joko Widodo menjawab secara langsung isu yang tengah hangat diperbincangkan oleh publik terkait tuduhan ijazah palsu serta wacana pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Dengan tenang, Jokowi menegaskan bahwa dua isu tersebut bukan sekadar opini liar, melainkan bagian dari agenda politik besar yang bertujuan untuk merusak reputasinya. Dalam pernyataannya kepada wartawan di kediaman pribadinya di Banjarsari, Solo, Jokowi menunjukkan bahwa hal tersebut terlihat sebagai bagian dari agenda politik yang lebih besar.
Presiden menegaskan bahwa ia mengikuti perkembangan isu tersebut namun tetap menjaga sikap yang tenang. Ia menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak memiliki dasar dan akan dibuktikan melalui jalur hukum. Terkait tuduhan ijazah palsu yang dialamatkan padanya, Jokowi memastikan bahwa proses hukum telah berjalan dan ia siap menunjukkan bukti asli di pengadilan. Jokowi menunjukkan sikap yang tegas namun juga santai dalam menghadapi tuduhan-tuduhan yang dilontarkan.
Selain Jokowi, putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, juga menjadi target serangan politik terkait keabsahan ijazahnya. Meskipun telah dibantah berkali-kali, isu ini terus bergulir dan bahkan mencuat wacana pemakzulan terhadap Gibran. Hal ini semakin memperkeruh situasi politik, terutama setelah Pemilu 2024 yang masih meninggalkan ketegangan di berbagai lini. Namun, Jokowi telah menempuh jalur hukum untuk menanggapi tudingan-tudingan yang dinilai mencemarkan namanya.
Dengan langkah melaporkan Rismon Sianipar ke Bareskrim Polri atas dugaan penyebaran berita bohong, Jokowi menunjukkan bahwa ia tidak akan tinggal diam dalam menghadapi serangan politik. Selain itu, Jokowi juga menegaskan bahwa dirinya tidak gentar menghadapi tuduhan-tuduhan tersebut dan berkomitmen untuk menuntaskan perkara tersebut lewat jalur hukum, termasuk menghadirkan bukti ijazah asli di pengadilan.