Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, mengungkapkan perasaannya mengenai tuduhan ijazah palsu dalam acara reuni ke-45 Angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyindir isu ijazah palsu yang belakangan mencuat dengan candaan. Ia heran dengan tuduhan yang dinilainya tidak masuk akal mengingat perjuangannya menempuh proses kuliah dengan serius. Jokowi juga menyinggung bahwa jika ijazahnya terbukti palsu, seluruh angkatan 88 juga akan terkena imbasnya. Ia mengingatkan sahabat lamanya agar tetap waspada terkait masalah ini.
Selain itu, Jokowi juga menjelaskan bahwa ia tidak pernah mengulang mata kuliah seperti sahabatnya, Jambro Sasongko. Ia merasa bahwa tuduhan yang dialamatkan kepadanya terus berubah fokus, dari ijazah, skripsi, hingga program KKN. Jokowi juga membeberkan informasi mengenai dosen pembimbing skripsinya serta lokasi KKN yang dijalaninya di Boyolali, Jawa Tengah. Meskipun kondisi kesehatannya belum pulih sepenuhnya, Jokowi merasa terpaksa menghadiri acara reuni agar tuduhan terhadap ijazah palsunya tidak berkembang lebih jauh.
Dengan kehadiran dan penjelasan Jokowi di acara reuni tersebut, ia berharap agar kesalahpahaman terkait isu ijazah palsu bisa diatasi dan angkatan alumni UGM bisa tetap bersatu. Jokowi juga menyoroti pentingnya menjaga solidaritas dan hubungan baik antar sesama alumni demi kebaikan bersama. Selain itu, Jokowi juga menegaskan bahwa ia akan terus memperjuangkan klarifikasi terkait isu tersebut agar tidak berlarut-larut dan merusak hubungan persaudaraan di antara alumni.