Presiden Prabowo Subianto, dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI pada 15 Agustus 2025, mengungkapkan bahwa tingkat kemiskinan nasional telah berhasil ditekan menjadi 8,47 persen, merupakan angka terendah dalam sejarah Indonesia. Hal ini merupakan hasil dari kerja keras pemerintah untuk menjaga inflasi tetap rendah di sekitar 2,4 persen guna memastikan daya beli masyarakat, khususnya yang berada dalam kondisi ekonomi kurang mampu. Data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2025 mencatat bahwa sebanyak 23,85 juta penduduk Indonesia masih berada dalam kategori miskin, namun angka tersebut menurun dan merupakan yang terendah dalam satu dekade terakhir.
Sejarah penurunan tingkat kemiskinan dalam satu dekade terakhir juga tercatat dalam data BPS, dimulai dari 2015 hingga 2025. Meskipun sempat mengalami lonjakan selama pandemi, khususnya pada 2020 dan 2021, angka kemiskinan kembali mengalami penurunan secara konsisten setelahnya. Selain fokus pada penurunan kemiskinan, pemerintah juga tetap menjaga inflasi tetap rendah untuk memastikan stabilitas harga kebutuhan pokok dan menyediakan perlindungan ekonomi bagi masyarakat yang rentan. Dengan menjaga kondisi ini, diharapkan beban ekonomi bagi masyarakat miskin dapat terus diperhatikan.