Sunday, September 21, 2025

Review: Senjata Canggih Sangat...

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengungkapkan bahwa senjata pertahanan canggih memiliki harga...

Profil 9 Istri Presiden...

Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia, dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah...

Kritik Tompi: Dana Rp200...

Artis Tompi baru-baru ini mengungkapkan kekecewaannya terhadap kebijakan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa,...

Tragedi Kebakaran Rumah Makassar:...

Kabar terbaru dari Makassar pada hari Minggu, 21 September 2025, menyebutkan bahwa pihak...
HomeprabowoKualitas Kepemimpinan dari...

Kualitas Kepemimpinan dari Senior-senior Saya (Bagian I)

Lieutenant General TNI (Ret.) KEMAL IDRIS was a well-known figure in the Indonesian Armed Forces, particularly during the New Order regime under President Suharto’s administration. He was a close friend of Prabowo Subianto’s late uncle, Subianto Djojohadikusumo, who was hailed as a hero. Pak Kemal Idris was known for his bravery, patriotism, and outspoken nature. He led the first TNI battalion to enter the capital after Indonesia gained sovereignty from the Dutch.

Despite his reputation, Pak Kemal Idris had his flaws. He was known for being emotional and making hasty decisions. However, he was respected for his honesty and dedication to serving the underprivileged. Prabowo Subianto looked up to him as a mentor and gained valuable leadership insights from their conversations.

Another exemplary leader mentioned in the book is Lieutenant General TNI (Ret.) HARTONO REKSO DHARSONO, affectionately known as Pak Ton. He was a close friend of Prabowo Subianto’s family and had a distinguished career in the Indonesian military. Pak Ton was known for his bravery in correcting and criticizing authorities, including President Suharto, to promote democracy in Indonesia. He faced backlash for his outspoken nature and was even briefly imprisoned.

Prabowo Subianto admired Pak Ton for his courage and commitment to democratic values. Despite facing challenges and accusations, Pak Ton remained dedicated to his principles. His influence extended to the people, students, and soldiers alike, making him a respected and heroic figure in Indonesian society.

Both Pak Kemal Idris and Pak Ton served as inspiring examples of leadership for Prabowo Subianto and others in the Indonesian Armed Forces. Their dedication to their country and people left a lasting impact on those who knew them.

Source link

Semua Berita

Prabowo Kembali dari Tiongkok: Tiba di Indonesia Rabu Malam

Prabowo Subianto kembali ke Indonesia setelah menghadiri perayaan 80 Tahun Kemenangan Perlawanan Rakyat Tiongkok di Beijing dan bertemu dengan Presiden Xi Jinping. Kedatangan Prabowo di Bandara Halim Perdanakusuma dikepalai oleh Menteri Sekretariat Negara Prasetyo Hadi. China menyatakan dukungan terhadap...

Prabowo’s Return From China: Essential Insights

Presiden Prabowo Subianto kembali ke Indonesia setelah mengunjungi Beijing untuk merayakan 80 tahun kemenangan China dalam Perang Perlawanan. Prabowo tiba di Bandara Halim Perdanakusuma pada Rabu malam, disambut oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi. Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden...

Prabowo Subianto’s Beijing Meeting with Xi Jinping: Significant Agreements

Prabowo Subianto dan Xi Jinping bertemu di Beijing dan mencapai kesepakatan penting dalam pertemuan mereka. Dalam pertemuan tersebut, keduanya sepakat untuk menangani berbagai isu krusial yang mempengaruhi hubungan antara Indonesia dan Tiongkok. Prabowo Subianto, yang kala itu menjabat sebagai...

Kategori Berita