Sunday, September 21, 2025

5 Tips Mengatasi Frustrasi...

Arini merasa frustrasi di rumah karena tidak bisa menemukan Angga. Dia mulai melempar...

Review: Senjata Canggih Sangat...

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengungkapkan bahwa senjata pertahanan canggih memiliki harga...

Profil 9 Istri Presiden...

Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia, dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah...

Kritik Tompi: Dana Rp200...

Artis Tompi baru-baru ini mengungkapkan kekecewaannya terhadap kebijakan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa,...
HomeBerita"Kontroversi Pembangunan PLTS...

“Kontroversi Pembangunan PLTS Terapung Singkarak: Perlindungan Habitat Ikan Bilih”

PT PLN Indonesia Power dan PT Indo Acwa Tenaga Singkarak bersama dengan investor asal Arab Saudi berencana untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Danau Singkarak, Sumatera Barat. Proyek ini memiliki kapasitas pembangkit sebesar 50 megawatt dengan biaya sekitar Rp 855 miliar selama 25 tahun. Sayangnya, rencana ini dihadapi penolakan dari warga sekitar Danau Singkarak, yang masih trauma dengan operasi PLTA Singkarak pada tahun 1998 yang dinilai tidak memenuhi janji kesejahteraan masyarakat setempat dan mengancam habitat ikan bilih.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, turun gunung untuk berkomunikasi dengan warga di sejumlah nagari terkait rencana pembangunan PLTS Terapung di Danau Singkarak. Andre mengungkapkan bahwa proses diskusi dan dialog terbuka sangat penting dalam meredam ketegangan dan memastikan proyek ini dapat diterima oleh masyarakat. Investasi ini dimaksudkan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat setempat, seperti beasiswa, bantuan pendidikan, perbaikan fasilitas umum, dan dukungan untuk UMKM.

Proyek PLTS Terapung Singkarak direncanakan akan dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu pengembangan, konstruksi, dan operasi. Selain itu, akan ada program kolaborasi dengan instansi lain untuk melindungi ekosistem sekitar Danau Singkarak, termasuk zona konservasi untuk ikan bilih dan pelatihan bagi nelayan.

Meskipun mendapat penolakan, Bupati Tanahdatar, Eka Putra, menyoroti kekhawatiran masyarakat sekitar terhadap dampak negatif proyek ini. Dia berharap dengan adanya penjelasan langsung dari pihak terkait, masyarakat bisa menerima proyek ini dengan baik. Diskusi dan dialog terus ditekankan sebagai langkah untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.

Semua Berita

Review: Senjata Canggih Sangat Mahal

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengungkapkan bahwa senjata pertahanan canggih memiliki harga yang mahal sehingga Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan TNI disetujui mendapatkan anggaran sebesar Rp187,1 triliun pada tahun 2026 oleh DPR RI. Hal ini disampaikan Agus di kawasan...

Tragedi Kebakaran Rumah Makassar: Anak Perempuan Tewas

Kabar terbaru dari Makassar pada hari Minggu, 21 September 2025, menyebutkan bahwa pihak kepolisian masih dalam tahap penyelidikan penyebab kebakaran yang terjadi di pemukiman padat penduduk di Jalan Manunggal 31 Makassar pada Sabtu malam, 20 September 2025. Delapan unit...

Tragis! Pasangan Lansia di Lhokseumawe Tewas dalam Kebakaran – Berita Terbaru Tewas dalam Kebakaran

Pasangan suami-istri lanjut usia (lansia) dikabarkan meninggal dunia akibat terjebak dalam kobaran api yang membakar rumah mereka di jalan Blang Malo Gg Pandan, Desa Tumpok Teungoh, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Aceh pada Jumat, 19 September 2025. Pasangan ini,...

Kategori Berita