Tentara Nasional Indonesia (TNI) mencatat sejarah baru dengan pelantikan 3 Panglima pasukan elite berpangkat jenderal bintang tiga oleh Presiden Prabowo Subianto. Langkah ini tidak hanya sebagai pergantian kepemimpinan, tetapi juga bagian dari restrukturisasi organisasi TNI sesuai Peraturan Presiden Nomor 84 Tahun 2025. Upacara pelantikan dilaksanakan dengan khidmat di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus TNI AD, Batujajar, Bandung Barat. Suasana penuh wibawa terasa dengan bunyi sirine dan tembakan meriam sebagai tanda pengukuhan jabatan baru.
Tiga posisi strategis yang kini diisi oleh jenderal bintang tiga adalah Panglima Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, Panglima Korps Marinir (Kormar) TNI AL, dan Panglima Korps Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU. Sebelumnya, posisi ini dipegang oleh perwira tinggi berpangkat bintang dua. Kebijakan ini sejalan dengan kembalinya Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) yang dipimpin oleh perwira bintang tiga TNI AU, yang menegaskan penguatan struktur komando dan kesiapsiagaan militer di semua matra.
Profil lengkap dari ketiga Panglima pasukan elite secara singkat dikemukakan, mulai dari Letjen TNI Djon Afriandi sebagai Panglima Kopassus TNI AD, Letjen TNI (Mar) Endi Supardi sebagai Panglima Korps Marinir TNI AL, hingga Marsdya TNI Deny Muis sebagai Panglima Korps Kopasgat TNI AU. Selain itu, Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) dipulihkan dan kini dipimpin oleh Marsekal Madya TNI Andyawan Martono untuk melaksanakan pertahanan keamanan ruang udara nasional. Di TNI AL, nomenklatur Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) berubah menjadi Komando Daerah TNI Angkatan Laut (Kodaeral) yang diisi oleh perwira bintang dua. Perubahan ini diatur dalam Perpres Nomor 84 Tahun 2025.