Sunday, September 21, 2025

Review: Senjata Canggih Sangat...

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengungkapkan bahwa senjata pertahanan canggih memiliki harga...

Profil 9 Istri Presiden...

Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia, dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah...

Kritik Tompi: Dana Rp200...

Artis Tompi baru-baru ini mengungkapkan kekecewaannya terhadap kebijakan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa,...

Tragedi Kebakaran Rumah Makassar:...

Kabar terbaru dari Makassar pada hari Minggu, 21 September 2025, menyebutkan bahwa pihak...
HomeBeritaMendikdasmen Mencatat Banyak...

Mendikdasmen Mencatat Banyak Anak Indonesia Kesulitan Membaca Jam Analog

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyoroti masalah rendahnya kemampuan numerasi anak Indonesia yang menyebabkan banyak anak tidak bisa membaca jam analog. Menurut Mu’ti, hal ini menjadi perhatian serius karena jam analog memungkinkan anak-anak belajar matematika, seperti mengenali angka dan sudut. Oleh karena itu, Mu’ti mengajak seluruh pihak, terutama sekolah dan orang tua, untuk menguatkan kemampuan numerasi dalam kehidupan sehari-hari anak-anak. Selain membaca jam analog, ia juga ingin anak-anak Indonesia mampu berhitung perkalian dasar tanpa kalkulator.

Untuk meningkatkan kemampuan numerasi, Mu’ti menekankan pentingnya pembiasaan yang menyenangkan, seperti melalui Gerakan Numerasi Nasional (GNN) yang baru diluncurkan. Ia berharap GNN bukan hanya menjadi acara seremonial, tetapi benar-benar menjadi gerakan bersama untuk membangun budaya numerasi sebagai bagian dari pembangunan generasi Indonesia yang kuat dan hebat. Mu’ti juga menekankan pentingnya partisipasi orang tua dalam membiasakan anak-anak dengan numerasi, baik di sekolah maupun di rumah.

Direktur Jenderal Guru Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru (Dirjen GTKPG) Kemendikdasmen Nunuk Suryani menjelaskan bahwa GNN juga mencakup peresmian Taman Numerasi di 140 sekolah dari jenjang pendidikan SD, SMP, SMA, yang tersebar di 16 provinsi dan 13 desa. Selain itu, terdapat serangkaian kegiatan lainnya dalam rangka GNN, mulai dari siniar tematik, pelatihan guru, hingga penerbitan panduan numerasi bagi orang tua. Gerakan ini tidak hanya berbasis di kota, tetapi juga di desa-desa, menjadi gerakan nasional untuk meningkatkan kemampuan numerasi anak-anak Indonesia secara menyeluruh.

Source link

Semua Berita

Review: Senjata Canggih Sangat Mahal

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengungkapkan bahwa senjata pertahanan canggih memiliki harga yang mahal sehingga Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan TNI disetujui mendapatkan anggaran sebesar Rp187,1 triliun pada tahun 2026 oleh DPR RI. Hal ini disampaikan Agus di kawasan...

Tragedi Kebakaran Rumah Makassar: Anak Perempuan Tewas

Kabar terbaru dari Makassar pada hari Minggu, 21 September 2025, menyebutkan bahwa pihak kepolisian masih dalam tahap penyelidikan penyebab kebakaran yang terjadi di pemukiman padat penduduk di Jalan Manunggal 31 Makassar pada Sabtu malam, 20 September 2025. Delapan unit...

Tragis! Pasangan Lansia di Lhokseumawe Tewas dalam Kebakaran – Berita Terbaru Tewas dalam Kebakaran

Pasangan suami-istri lanjut usia (lansia) dikabarkan meninggal dunia akibat terjebak dalam kobaran api yang membakar rumah mereka di jalan Blang Malo Gg Pandan, Desa Tumpok Teungoh, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Aceh pada Jumat, 19 September 2025. Pasangan ini,...

Kategori Berita