Thursday, November 7, 2024

Strategi Konservasi Lahan Subur...

Strategi konservasi lahan subur di daerah rawan erosi - Erosi tanah, ancaman...

Konservasi Hutan: Jaga Keseimbangan...

Pentingnya konservasi hutan untuk menjaga keseimbangan iklim - Hutan, paru-paru dunia, memainkan...

Solusi Mengatasi Polusi Udara...

Solusi untuk mengatasi masalah polusi udara di daerah perkotaan - Udara kotor...

Strategi Konservasi Air Tanah...

Kekeringan, ancaman serius yang mengintai daerah-daerah rawan, mengancam kehidupan manusia dan lingkungan. Di...
HomeLainnyaUKI Bahas Isu...

UKI Bahas Isu Diaspora dan Keberlanjutan Diplomasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Kristen Indonesia (FISIPOL UKI) melalui Center for Security and Foreign Affairs (CESFAS) mengadakan seminar dengan tema “Disrupsi: Diaspora, Politik, & Keberlanjutan Diplomasi” pada hari Selasa (26/3).

Kegiatan ini didukung oleh Indonesian Institute of Advanced International Studies (INADIS). Para pembicara yang hadir dalam seminar ini antara lain Leonard Hutabarat (Konsul Jenderal RI Toronto 2018-2021), Hamdan Hamedan (Tenaga Ahli Kemenpora), Laurens Ikinia (Peneliti Institute of Pacific Studies) dan Audra Jovani (Dosen Ilmu Politik FISIPOL UKI).

Tujuan acara seminar ini adalah untuk memberikan pemahaman yang komprehensif bagi mahasiswa dan masyarakat tentang isu-isu yang berkaitan dengan diaspora. Topik utama dalam seminar ini adalah hubungan antara diaspora, politik, dan keberlanjutan diplomasi yang merupakan isu penting di era disrupsi. Meskipun jumlah diaspora Indonesia tidak sebanyak diaspora negara lain, namun mereka memiliki potensi besar yang dapat dimaksimalkan karena sebagian besar dari mereka merupakan individu terampil dengan talenta khusus.

Para pembicara mengulas situasi, peluang, dan tantangan yang dihadapi diaspora Indonesia dalam berbagai konteks, termasuk peran pemerintah dalam memberdayakan potensi diaspora.

Leonard F. Hutabarat menyoroti potensi besar diaspora Indonesia dalam diplomasi dan pentingnya membangun strategi yang tepat untuk memanfaatkan potensi tersebut. Hamdan Hamedan memberikan contoh nyata kontribusi diaspora bagi Indonesia, terutama dalam pengelolaan talenta diaspora di sektor olahraga seperti atlet sepak bola.

Dalam sesi tanya jawab, para pembicara menekankan pentingnya sinergi antar pemangku kepentingan dalam memberdayakan diaspora Indonesia. Mereka menyepakati bahwa diaspora Indonesia harus memberikan dampak positif dan signifikan bagi Indonesia.

Direktur CESFAS, Darynaufal Mulyaman, berharap Indonesia dapat membina diaspora menuju generasi emas yang mampu berprestasi seperti Korea Selatan dan India.

Sumber: https://www.utamanews.com/sosial-budaya/UKI-Bahas-Isu-Diaspora-dan-Keberlanjutan-Diplomasi

Source link

Semua Berita

Solusi Mengatasi Polusi Udara di Kota: Menuju Langit Biru

Solusi untuk mengatasi masalah polusi udara di daerah perkotaan - Udara kotor di kota besar menjadi ancaman serius bagi kesehatan dan lingkungan. Polusi udara, yang disebabkan oleh berbagai sumber seperti kendaraan bermotor, industri, dan pembangkit listrik, telah menjadi...

Strategi Konservasi Air Tanah di Daerah Rawan Kekeringan: Jaga Masa Depan dengan Air Bersih

Kekeringan, ancaman serius yang mengintai daerah-daerah rawan, mengancam kehidupan manusia dan lingkungan. Di tengah krisis air, air tanah menjadi sumber daya vital yang tak ternilai harganya. Strategi Konservasi Air Tanah di Daerah Rawan Kekeringan menjadi solusi penting untuk menjaga...

Menteri Kabinet Prabowo: Peran, Kontribusi, dan Harapan

Menteri Kabinet Prabowo, sosok yang memegang peranan penting dalam pemerintahan, memiliki tugas dan tanggung jawab yang luas dalam memajukan bangsa. Perannya sebagai pemimpin di berbagai bidang pemerintahan, menuntut komitmen dan dedikasi tinggi untuk mencapai target dan harapan masyarakat....

Kategori Berita