Jumat, 22 Desember 2023 – 21:21 WIB
Sumatera Barat – Gunung Marapi, Sumatera Barat sejak mengalami erupsi pada pekan pertama Desember 2023 hingga kini masih menunjukkan tren peningkatan erupsi.
Baca Juga:
Pendakian Gunung Rinjani Ditutup Mulai Januari hingga Maret 2024
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamat Gunung Api Marapi, Jakarta 22 Desember 2023 kembali mencatat kejadian erupsi yang cukup berdampak. Sejumlah wilayah di kota Padang Panjang sejak pagi hingga malam ini dilaporkan terpapar hujan abu vulkanik. “Asap kawah Marapi terekam bertekanan lemah hingga sedang. Untuk kolom abu vulkanik teramati berwarna putih-kelabu dengan intensitas tebal berketinggian 300 hingga 500 meter dari atas puncak kawah,” kata Kepala Pos Pemantau Gunung Api-PGA Marapi, Teguh Purnomo, Sabtu 22 Desember 2023.
Baca Juga:
Momen Haru 2 Korban Erupsi Merapi Siska dan Frengki Diwisuda, Diwakili Orang Tua
Teguh menyebut seismogram juga merekam adanya aktivitas tremor Menerus (Microtremor) dengan amplitudo 0.5 sampai 2 milimeter. Tremor yang terjadi sebelum erupsi, biasanya akibat peningkatan tekanan, kalau sesudah erupsi biasanya pelepasan tekanan. “Jadi, kalau ada tremor, berarti tubuh gunungnya sedang bergetar terus. Dan itu, bisa diakibatkan adanya aliran fluida menerus, bisa akibat fracture yang menerus, bisa akibat erupsi abu menerus, bisa akibat hembusan asap menerus,” tutup Teguh.
Foto: Tim SAR saat evakuasi korban dari puncak Gunung Marapi, Agam Sumatera Barat
Baca Juga:
Penyebab Zhafirah Zahrim Meninggal, Diduga Akibat Luka Bakar 41 Persen
Diketahui, berdasarkan pemuktahiran data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamat Gunung Api Marapi, tercatat sejak pertama kali terjadi tren peningkatan aktivitas, gunung Marapi sudah mengalami letusan sebanyak 98 kali dan 479 kali hembusan. Meski demikian, status gunung Marapi sampai saat ini masih berada di level II dengan rekomendasi tidak diperbolehkan mendekati radius 3 kilometer dari arah puncak atau kawah.
Halaman Selanjutnya
Diketahui, berdasarkan pemuktahiran data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamat Gunung Api Marapi, tercatat sejak pertama kali terjadi tren peningkatan aktivitas, gunung Marapi sudah mengalami letusan sebanyak 98 kali dan 479 kali hembusan. Meski demikian, status gunung Marapi sampai saat ini masih berada di level II dengan rekomendasi tidak diperbolehkan mendekati radius 3 kilometer dari arah puncak atau kawah.