Kamis, 20 Juni 2024 – 22:05 WIB
VIVA – MotoGP 2024 menjadi momen kebangkitan Marc Marquez. Setelah bergabung bersama Gresini Racing tidak membutuhkan waktu lama untuk dia beradaptasi menggunakan Ducati Desmosedici GP23.
Sejumlah kemenangan diraihnya saat sesi sprint race, atau balapan. Bahkan hanya butuh waktu 7 seri untuk meyakinkan pabrikan Ducati merekrut Marc Marquez dengan kontrak dua musim ke depan.
Setelah Marc Marquez hengkang yang dimulai pada MotoGP 2025, sampai saat ini Gresini Racing belum mengumumkan calon pembalap penggantinya. Meski begitu, ada beberapa pembalap yang masih bebas.
Sebelumnya Crash.net merilis ada 5 pembalap yang kemungkinan masuk radar tim Nadia Padovani, di mana 4 pembalap yang statusnya akan habis kontrak di musim ini dengan timnya masing-masing. Kemudian satu pembalap merupakan rookie, yang kabarnya akan naik kelas di ajang adu kebut para raja tersebut di musim depan.
Joan Mir juga menjadi kandidat terkuat. Pembalap yang pernah menjadi rekan tim Marc Marquez di Repsol Honda itu sedang mengeluhkan kondisinya saat ini, dan selalu bercerita tentang dirinya dengan baby alien. Setelah nasibnya yang tidak jelas akibat Suzuki mundur dari ajang adu kebut tersebut, selama di Repsol Honda juara MotoGP 2020 itu belum menunjukkan performa terbaiknya.
Meski begitu dia sepertinya tetap bertahan di tim pabrikan asal Jepang tersebut sampai musim depan, seperti yang disampaikan Manajer Joan Mir, Paco Sanchez, meskipun belum ada tanda tangan kontrak. “Kami belum menandatangani kontrak, tapi sejak awal musim prioritas Joan adalah memperpanjang kontraknya dengan HRC (Honda Racing Corporation),” ujar Sanchez kepada Crash.net, dikutip, Kamis 20 Juni 2024.
Padahal selama 7 seri di musim ini, pembalap asal Spanyol tersebut tidak terlihat maksimal menggunakan Honda RC213V, karena tidak pernah masuk 10 besar di setiap laga. Saat ini dia menduduki peringkat ke-18 klasemen sementara dengan raihan 13 poin, karena finis di 15 besar. Pertama saat MotoGP Qatar hanya berada di peringkat ke-13, Portugal 12, Amerika 19, Spanyol 12, Prancis 20, Catalunya 15, dan Italia gagal finis karena terjatuh. “Meski motornya tidak kompetitif saat ini, Joan tidak suka keluar dari pintu belakang. Dia suka bertarung, dan membantu mereka membangun motor yang kompetitif,” tuturnya.