Muhammad Qodari, Direktur Eksekutif Indo Barometer, telah resmi diangkat sebagai Wakil Kepala Staf Presiden (KSP) oleh Presiden Prabowo Subianto. Qodari sebelumnya mengikuti pembekalan para calon wakil menteri di Hambalang, Bogor.
Qodari adalah orang terakhir yang dipanggil oleh Prabowo sebagai calon wakil menteri di Istana Merdeka, Jakarta pada malam Minggu (20/10). Di KSP, Qodari akan bekerja bersama Letjen (Purn) AM Putranto.
Qodari bukan satu-satunya bos lembaga survei yang mendapatkan jabatan penting di Kabinet Merah Putih. Prabowo juga memilih Hasan Nasbi, pendiri Cyrus Network, sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan sejak 19 Agustus 2024.
Baik Qodari maupun Hasan dikenal sebagai konsultan politik yang mendukung rezim Jokowi. Pada 2021, Qodari mengusulkan kontroversial untuk memperpanjang masa jabatan Jokowi hingga tiga periode.
Hasan Nasbi sebelumnya merupakan anggota Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran dan juru bicara TKN Prabowo-Gibran. Cyrus Network juga rutin melakukan survei selama Pilpres 2024.
Ray Rangkuti dari Lingkar Madani menyarankan agar Qodari dan Hasan harus mundur dari lembaga survei mereka setelah diangkat menjadi pejabat. Jika tidak, Indo Barometer dan Cyrus Network sebaiknya tidak lagi melakukan survei yang dibiayai oleh APBN.
Bakir Ihsan, analis politik dari UIN Syarief Hidayatullah, juga menekankan pentingnya Qodari dan Hasan melepas posisi mereka di lembaga survei agar tetap independen. Jika tidak, mereka akan dianggap lembaga survei yang bekerja untuk kepentingan pemerintah.