Sunday, September 21, 2025

5 Tips Mengatasi Frustrasi...

Arini merasa frustrasi di rumah karena tidak bisa menemukan Angga. Dia mulai melempar...

Review: Senjata Canggih Sangat...

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengungkapkan bahwa senjata pertahanan canggih memiliki harga...

Profil 9 Istri Presiden...

Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia, dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah...

Kritik Tompi: Dana Rp200...

Artis Tompi baru-baru ini mengungkapkan kekecewaannya terhadap kebijakan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa,...
HomeGaya HidupFast Fashion &...

Fast Fashion & Self-Esteem among Gen Z: Revealing Insights

Kapitalisme industri telah menjadi pondasi bagi perkembangan fashion sebagai strategi pemasaran kapitalis. Wilson (1985) dan Faurschou (1988) sepakat bahwa kapitalisme industri dulu memperkenalkan berbagai komoditas untuk memenuhi kebutuhan dasar tanpa mengubah gaya hidup seseorang secara signifikan. Namun, didukung oleh kapitalisme global dan media informasi, fashion menjadi alat yang sepenuhnya dikendalikan oleh kelas sosial dan digunakan untuk memperkuat ketimpangan budaya dan diskriminasi sosial.

Dengan inovasi dalam produksi dan peningkatan penilaian terhadap barang-barang yang mengikuti tren, imajinasi konsumen berkembang sebagai tambahan dari budaya konsumen. Masyarakat perkotaan mulai fokus pada pemasaran fashion, terutama dengan adanya tren yang terus berkembang. Fenomena Fast Fashion awalnya dianggap sebagai model bisnis inovatif dengan manajemen rantai pasokan yang efisien. Namun, kemudian muncul kekhawatiran terhadap praktik yang menyimpang dalam bisnis Fast Fashion, seperti isu perburuhan dan lingkungan.

Sebagai alternatif, gerakan Slow Fashion mulai muncul. Dalam era digital yang cepat berubah, tren mode cepat dan mudah diakses telah menciptakan tekanan bagi Generasi Z, terutama terkait self esteem. Kultur konsumsi yang cepat ini mengakibatkan banyak Generasi Z merasa tertekan untuk mengikuti tren terbaru, yang seringkali dipromosikan oleh selebriti atau influencer.

Tekanan untuk terlihat modis dan mengikuti tren dapat berdampak negatif pada self esteem dan kesehatan mental. Oleh karena itu, penting bagi Generasi Z untuk menemukan keseimbangan antara ekspresi diri melalui fashion dan tekanan konsumsi. Langkah-langkah seperti memprioritaskan kualitas daripada kuantitas, mendukung gerakan Slow Fashion, atau membeli pakaian bekas dapat membantu mengurangi dampak negatif dari fast fashion.

Kesadaran akan dampak negatif fast fashion terhadap kesehatan mental Generasi Z menjadi penting. Mendukung nilai diri yang tidak bergantung pada penampilan fisik atau kepemilikan materi, serta mengedukasi tentang konsekuensi negatif dari fashion yang tidak berkelanjutan, dapat membantu mengurangi tekanan dan meningkatkan self esteem. Melalui langkah-langkah individu dan dukungan terhadap gerakan yang berkomitmen pada produksi fashion yang bertanggung jawab, dapat menciptakan kultur konsumsi yang lebih bertanggung jawab di masa depan.

  • Explore tags ⟶
  • GenZ

Semua Berita

5 Tips Mengatasi Frustrasi Arini: Misteri Anting-anjing

Arini merasa frustrasi di rumah karena tidak bisa menemukan Angga. Dia mulai melempar barang-barang di kamarnya dengan marah, membuat kamar berantakan. Arini mengatakan kepada Lingga bahwa dia yakin Angga diculik oleh seseorang tertentu. Di sisi lain, Robby merasa bingung...

Kritik Tompi: Dana Rp200 Triliun Tak Turunkan Bunga Pinjaman

Artis Tompi baru-baru ini mengungkapkan kekecewaannya terhadap kebijakan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, terkait alokasi dana sebesar Rp200 triliun ke bank-bank Himbara. Tompi menilai bahwa meskipun tujuan pemerintah untuk mendorong perekonomian adalah tepat, namun tingginya bunga pinjaman masih menjadi...

Pahami Cara Pasangan Mencintai: Kunci Pertahankan Hubungan Sakinah

Dalam sebuah hubungan rumah tangga, ulama KH Yahya Zainul Maarif atau yang lebih dikenal sebagai Buya Yahya menekankan pentingnya mencari pasangan yang saleh. Mencintai pasangan memiliki berbagai cara yang berbeda-beda bagi setiap individu, namun tujuannya tetap sama yaitu untuk...

Kategori Berita