Sunday, September 21, 2025

Kritik Tompi: Dana Rp200...

Artis Tompi baru-baru ini mengungkapkan kekecewaannya terhadap kebijakan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa,...

Tragedi Kebakaran Rumah Makassar:...

Kabar terbaru dari Makassar pada hari Minggu, 21 September 2025, menyebutkan bahwa pihak...

Tragis! Pasangan Lansia di...

Pasangan suami-istri lanjut usia (lansia) dikabarkan meninggal dunia akibat terjebak dalam kobaran api...

Pahami Cara Pasangan Mencintai:...

Dalam sebuah hubungan rumah tangga, ulama KH Yahya Zainul Maarif atau yang lebih...
HomeOpiniHaji: Lebih dari...

Haji: Lebih dari Perjalanan Fisik Menuju Tanah Suci

Setiap tahunnya, jutaan umat Islam merindukan kesempatan untuk beribadah haji ke Tanah Suci. Namun, Prof. Dr. Aswadi, M.Ag, Konsultan Bimbingan Ibadah Haji Daker Madinah PPIH Arab Saudi 2025, menegaskan bahwa haji bukan hanya sekadar perjalanan fisik menuju Tanah Suci. Ia melihat haji sebagai latihan spiritual, sosial, dan moral yang menyeluruh. Di tempat suci seperti Arafah, Muzdalifah, dan Mina, setiap langkah bukanlah rutinitas ritual belaka, melainkan jejak-jejak perenungan yang menghantarkan pada inti kemanusiaan dan ketakwaan.

Dalam pesan kepada para jemaah, Prof. Aswadi mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan, akhlak, dan kehormatan diri. Di era digital saat ini, satu kesalahan kecil bisa dengan mudah viral dan mencoreng reputasi yang telah dibangun dengan baik. Oleh karena itu, ia mendorong para jemaah untuk menciptakan kebaikan yang dapat menutupi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi selama perjalanan haji.

Prof. Aswadi juga menekankan pentingnya niat yang ikhlas, ketaatan dalam hal-hal teknis seperti pakaian ihram dan mandi sunnah, serta kesediaan untuk belajar mandiri. Bagi para jemaah, waktu wukuf di Arafah dianggap sebagai inti dari ibadah haji. Ia mengajak para jemaah untuk tidak menyia-nyiakan waktu yang berharga tersebut dengan hal-hal yang tidak bermanfaat, melainkan untuk bermunajat, memohon ampunan, dan mendekatkan diri kepada Allah.

Di akhir pesannya, Prof. Aswadi berharap agar haji tahun ini menjadi momentum kebangkitan moral umat. Belajarlah dari haji bukan hanya sebagai ibadah yang berakhir di Tanah Suci, melainkan sebagai awal dari perubahan sosial dan moral yang lebih besar di tanah air. Haji bukan hanya tentang gelar “Haji” di depan nama, melainkan tentang membawa oleh-oleh berupa keikhlasan, kesabaran, kedisiplinan, dan kepedulian. Semoga setiap haji pulang sebagai insan yang siap menjadi cahaya bagi sekitar dan menggerakkan nilai-nilai rahmat bagi seluruh alam.

Source link

Semua Berita

Negara Andalkan Aplikator: Cerdas dan Kompetitif

Di Indonesia, aplikasi digital semakin merajalela dan menciptakan ekosistem yang dinamis namun penuh kontradiksi. Meskipun aplikasi ini menawarkan kemudahan akses, namun juga menimbulkan perselisihan antara kepentingan perusahaan dan hak-hak pekerja. Regulator tampaknya melemparkan tanggung jawabnya pada peraturan menteri yang...

Menjaga Pariwisata Indonesia: Pentingnya Konservasi dan Keberlanjutan

Pariwisata Indonesia masih dihantui oleh masalah sampah yang menjadi perhatian utama. Masalah ini bukan hanya soal kebersihan semata, tetapi juga berkaitan dengan lingkungan, kenyamanan wisatawan, dan citra negara. Terutama di destinasi pariwisata di wilayah kepulauan, sampah yang dibuang sembarangan...

Tips Penting: Interaksi yang Lebih Baik dengan Gajah

Sebagai tamu Allah, jamaah haji diundang untuk datang dengan sikap tawadhu'. Mereka harus memahami dan menghormati sistem pelayanan haji berbasis syarikah yang disediakan oleh Kerajaan Arab Saudi. Sistem ini melibatkan tiga entitas utama, yaitu Syarikah, Maktab, dan Kafilah, yang...

Kategori Berita