Jumat, 27 Oktober 2023 – 20:16 WIB
Jakarta – Suhu politik di tanah air mulai meningkat menjelang pemilu 2024. Bahkan organisasi besar di Indonesia sudah mengambil sikap. Muhammadiyah sebagai salah satu ormas Islam terbesar di tanah air memilih politik kebangsaan.
Baca Juga :
Yenny Wahid Bergabung, Wakil Ketua TPN Ganjar: Tambah Optimis Kami Bisa Menang Satu Putaran
“Mungkin masih ada perdebatan mengenai netral atau tidak netral, independen atau tidak independen, atau istilah lainnya, namun semuanya harus didasarkan pada pemikiran resmi Khittah dan posisi Muhammadiyah sebagai ormas yang memilih jalur non-politik praktis,” kata Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Baca Juga :
Yenny Wahid Bergabung Mendukung Ganjar-Mahfud MD, Jubir Anies: Tidak Perlu Ada Kekhawatiran
Menurut Haedar, menggunakan istilah netral atau independen tidak masalah, yang penting Muhammadiyah berperan dalam politik kebangsaan atau politik kenegaraan (high politics), tetapi tidak dalam politik kekuasaan (real politics atau politik praktis).
Sikap politik kebangsaan yang diambil oleh PP Muhammadiyah mendapatkan simpati dan dukungan dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Da’i terkenal dan motivator nasional, Ustaz Haikal Hassan yang akrab dipanggil Babe Haikal.
Baca Juga :
Eksponen Keluarga Besar PII Mendeklarasikan Dukungan untuk Anies-Cak Imin
“Saya sangat mengapresiasi keistiqomahan Muhammadiyah yang tidak terlibat langsung dalam politik praktis menjelang pemilu ini,” ujar Haikal kepada media, Jumat, 27 Oktober 2023.
Lebih lanjut, Haikal mengatakan bahwa langkah yang diambil oleh Muhammadiyah ini sebagai upaya menjaga rasionalitas dalam memilih dan untuk kepentingan persatuan umat di atas segalanya.
“Saya sangat mengapresiasi Muhammadiyah yang kembali pada khittah Muhammadiyah yang sarat dengan ilmu dan kemandirian. Ini juga akan memperkuat bangsa dengan wibawa dan persaudaraan,” katanya.
Halaman Selanjutnya
Lebih lanjut, Haikal mengatakan bahwa langkah yang sudah ditegaskan oleh Muhammadiyah ini sebagai upaya menjaga rasionalitas dalam memilih dan untuk kepentingan persatuan umat di atas segalanya.