Sunday, September 21, 2025

5 Tips Mengatasi Frustrasi...

Arini merasa frustrasi di rumah karena tidak bisa menemukan Angga. Dia mulai melempar...

Review: Senjata Canggih Sangat...

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengungkapkan bahwa senjata pertahanan canggih memiliki harga...

Profil 9 Istri Presiden...

Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia, dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah...

Kritik Tompi: Dana Rp200...

Artis Tompi baru-baru ini mengungkapkan kekecewaannya terhadap kebijakan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa,...
HomeBeritaGunung Anak Krakatau...

Gunung Anak Krakatau Terkena Gempa Letusan Sebanyak 415 Kali Sepanjang Tahun 2023

Minggu, 29 Oktober 2023 – 14:59 WIB

Banten – Sepanjang tahun 2023, Gunung Anak Krakatau (GAK) tercatat mengalami 415 kali gempa letusan. Tinggi semburannya bervariasi, mulai dari 50 meter hingga 3.500 meter di atas puncak.

Sejak terjadinya letusan dan gempa besar pada tahun 2018 yang menyebabkan tsunami di Selat Sunda, Gunung Anak Krakatau terus beraktivitas seperti gunung berapi aktif. Saat ini, statusnya berada di Level III atau siaga.

“Hingga saat ini aktivitas erupsi masih terjadi setiap tahunnya dan selama tahun 2023, telah terjadi sebanyak 415 kali gempa letusan, dengan tinggi kolom erupsi bervariasi antara 50 meter hingga 3.500 meter di atas puncak,” kata Hendra Gunawan, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigas Bencana Geologi (PVMBG), dikutip dari situs resmi vsi.esdm.go.id, pada Minggu, 29 Oktober 2023, pukul 13.34 WIB.

Gunung Anak Krakatau, yang terletak di perairan Selat Sunda dan masuk dalam wilayah administrasi Provinsi Lampung, memiliki ketinggian 195 meter di atas permukaan laut. Aktivitasnya dipantau dari pos pengamatan di Pos Pasauran, Banten, dan Pos Pengamatan Gunungapi Hargo Pancuran Kalianda, Lampung.

“Gunung api ini dipantau secara visual dan instrumental,” terangnya.

Karena keaktifan gunung berapi tersebut, masyarakat dilarang mendekati dalam radius 5 km dari puncak kawah, karena rentan terkena lemparan material letusan.

Sedangkan sebaran abu vulkaniknya tergantung arah dan kecepatan angin. Dalam menghadapi aktivitas gunung api ini, badan geologi terus berkoordinasi dengan BPBD Lampung dan Banten untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi.

Masyarakat juga diminta untuk tidak mudah percaya dengan isu-isu mengenai letusan dan tsunami di Gunung Anak Krakatau. Warga diminta selalu memperbaharui informasinya melalui sumber yang terpercaya.

“Potensi bahaya longsoran tubuh Gunung Anak Krakatau secara historis merupakan ancaman bahaya permanen yang perlu selalu diwaspadai dan diantisipasi,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Source: Website/magma.esdm.go.id

Semua Berita

Review: Senjata Canggih Sangat Mahal

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengungkapkan bahwa senjata pertahanan canggih memiliki harga yang mahal sehingga Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan TNI disetujui mendapatkan anggaran sebesar Rp187,1 triliun pada tahun 2026 oleh DPR RI. Hal ini disampaikan Agus di kawasan...

Tragedi Kebakaran Rumah Makassar: Anak Perempuan Tewas

Kabar terbaru dari Makassar pada hari Minggu, 21 September 2025, menyebutkan bahwa pihak kepolisian masih dalam tahap penyelidikan penyebab kebakaran yang terjadi di pemukiman padat penduduk di Jalan Manunggal 31 Makassar pada Sabtu malam, 20 September 2025. Delapan unit...

Tragis! Pasangan Lansia di Lhokseumawe Tewas dalam Kebakaran – Berita Terbaru Tewas dalam Kebakaran

Pasangan suami-istri lanjut usia (lansia) dikabarkan meninggal dunia akibat terjebak dalam kobaran api yang membakar rumah mereka di jalan Blang Malo Gg Pandan, Desa Tumpok Teungoh, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Aceh pada Jumat, 19 September 2025. Pasangan ini,...

Kategori Berita