Thursday, November 14, 2024

Mengenal Jenis-Jenis Satwa Liar...

Indonesia, dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa, juga menghadapi ancaman serius terhadap kelestarian...

Konservasi Habitat Satwa Liar...

Hilangnya habitat menjadi ancaman serius bagi kelestarian satwa liar di seluruh dunia. Konservasi...

Yayasan Paseban dan Perannya...

Yayasan Paseban dan Perannya dalam Membangun Masyarakat yang Bersifat Adil - Yayasan...

Yayasan Paseban: Mendorong Kemajuan...

Yayasan Paseban dan Peran dalam Mendorong Kemajuan Ekonomi - Yayasan Paseban, sebuah...
HomeOtomotifSetelah Diakuisisi F1,...

Setelah Diakuisisi F1, Apakah Wanita Cantik Berpayung Akan Lenyap di Sisi Motor MotoGP?

Kamis, 4 April 2024 – 17:26 WIB

Jakarta, 4 April 2024 – Liberty Media sebagai pemilik perusahaan Formula 1 (F1) telah resmi mengakuisisi MotoGP. Keputusan ini berarti bahwa para umbrella girls yang biasanya menghiasi lintasan balap MotoGP akan dihapuskan.

F1 sebelumnya sudah memutuskan untuk tidak menggunakan grid girls setelah diakuisisi oleh Liberty Media. Alasannya, wanita-wanita yang berada di sirkuit dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai perusahaan.

Saat ini, Liberty Media telah mengakuisisi sekitar 86% saham Dorna Sports. Sementara itu, pihak Dorna Sports akan tetap memegang 14% saham dalam bisnis tersebut.

Nilai perusahaan dari MotoGP diestimasi sebesar 4,2 miliar Euro, dan transaksi diharapkan selesai pada akhir tahun 2024. Setelah diakuisisi, muncul pertanyaan apakah umbrella girls akan tetap ada.

Di MotoGP sendiri, umbrella girl menjadi daya tarik sebelum balapan. CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, menyatakan bahwa MotoGP akan tetap mempertahankan umbrella girls karena menghilangkannya dianggap sebagai sikap yang menentang perempuan.

“Saya pikir ini adalah masalah kebebasan. Kami tidak bisa mengatakan kepada siapa pun bahwa mereka tidak boleh berada di sana,” ujar Ezpeleta.

Ketika F1 berhenti menggunakan grid girls pada tahun 2018, Liberty Media menyatakan bahwa memajang gadis cantik tidak sesuai dengan nilai perusahaan dan bertentangan dengan norma masyarakat modern.

Namun, perubahan tersebut menuai kontroversi, beberapa mantan grid girls, termasuk Melissa James, menentang keputusan tersebut dan menyatakan bahwa itu merendahkan mereka.

“Mengatakan bahwa kami hanya berwajah cantik sangat menggelikan. Kami adalah pramuniaga. Kami harus belajar cara berbicara dengan orang lain dan membuat mereka tertarik dengan produk ini,” ungkapnya.

Source link

Semua Berita

Strategi Konservasi Lahan Subur di Daerah Rawan Erosi: Menjaga Ketahanan Pangan dan Lingkungan

Strategi konservasi lahan subur di daerah rawan erosi - Erosi tanah, ancaman serius yang mengancam kelestarian lahan subur, semakin nyata di berbagai wilayah, terutama di daerah rawan erosi. Kondisi ini bukan hanya merusak ekosistem, tetapi juga berdampak...

Pengembangan Program Promosi dan Pemasaran Paseban: Strategi Menarik Lebih Banyak Pengunjung

Pengembangan Program Promosi dan Pemasaran Paseban menjadi langkah krusial untuk meningkatkan popularitas dan jumlah pengunjung. Paseban, dengan sejarah dan nilai budayanya yang kaya, memiliki potensi besar untuk menarik minat wisatawan dan masyarakat luas. Untuk mencapai tujuan tersebut, strategi promosi...

Tradisi dan Ritual di Paseban Sunda: Menjelajahi Warisan Budaya Sunda

Tradisi dan Ritual di Paseban Sunda - Paseban Sunda, sebuah lembaga tradisional yang telah menjadi saksi bisu perjalanan sejarah dan budaya Sunda, menyimpan sejuta pesona dalam bentuk tradisi dan ritual yang diwariskan turun temurun. Di balik setiap gerakan...

Kategori Berita