Saturday, September 21, 2024

Tottenham Hotspur: Sejarah, Prestasi,...

Tottenham Hotspur, klub sepak bola ternama asal London Utara, telah menorehkan jejak panjang...

Silmy Karim: Tokoh Penggerak...

Silmy Karim, seorang tokoh berpengaruh di industri pertambangan dan energi Indonesia, telah menorehkan...

Tidak Hanya di Kabupaten...

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bengkalis, Aready, merespons keterlambatan...

Pecco Bagnaia Keluar Sebagai...

Sabtu, 21 September 2024 - 20:54 WIB Jakarta, VIVA – Francesco Bagnaia menjadi juara...
HomeOtomotifChina Membalas Kritik...

China Membalas Kritik Amerika Serikat terhadap Produksi Mobil Listrik yang Dianggap Berlebihan

Kamis, 11 April 2024 – 14:22 WIB

Beijing, 11 April 2024 – China membalas kritikan Amerika Serikat perihal produksi mobil listrik asal Negeri Tirai Bambu tersebut yang dinilai berlebihan. Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen mencemaskan kelebihan pasokan kendaraan listrik asal China. Dia berpendapat bahwa dukungan negara China telah menyebabkan kapasitas produksi jauh melebihi permintaan domestik, dan ekspor akan mengancam lapangan kerja di AS dan negara-negara lain.

“Saat ini mengarah pada kapasitas produksi yang secara signifikan melebihi permintaan domestik China, serta kemampuan pasar global,” ujar Yellen saat jumpa Perdana Menteri China Li Qiang dan juga bertemu dengan Menteri Keuangan Lan Foan, beberapa waktu lalu, dikutip VIVA Otomotif.

Tak tinggal diam, China langsung memberikan respon terkait kritikan tersebut. Mao Ning mengatakan bahwa mempolitisasi kelebihan kapasitas atau masalah ekonomi adalah tindakan yang melanggar hukum ekonomi.

“Mempolitisasi kelebihan kapasitas atau masalah ekonomi dan perdagangan lain dan secara sewenang-wenang mengaitkannya dengan isu keamanan adalah tindakan yang melanggar hukum ekonomi dan merugikan industri miliknya sendiri serta stabilitas ekonomi global,” kata Mao Ning.

“China percaya bahwa semua pihak perlu menghormati prinsip-prinsip dasar ekonomi pasar seperti persaingan yang adil dan kerja sama, serta menangani perselisihan perdagangan dengan baik sejalan dengan aturan WTO agar dapat menjaga industri global dan rantai pasok tetap stabil,” lanjutnya.

Mao Ning juga menyebut bahwa di dunia yang terglobalisasi, negara-negara perlu melihat permintaan dan potensi pasar global pada masa depan untuk melihat apakah terdapat kelebihan kapasitas.

“Keseimbangan antara pasokan dan permintaan global bersifat relatif, sedangkan ketidakseimbangan adalah hal yang lumrah. Cara terbaik untuk mengatasi ketidakseimbangan tersebut adalah dengan membiarkan pasar berperan sesuai hukum ekonomi,” pungkasnya.

Source link

Semua Berita

Pecco Bagnaia Keluar Sebagai Pemenang Sprint Race MotoGP Emilia Romagna 2024, Marquez Tidak Mampu Meraih Podium

Sabtu, 21 September 2024 - 20:54 WIB Jakarta, VIVA – Francesco Bagnaia menjadi juara pada sesi sprint race MotoGP Emilia Romagna 2024, Sabtu 21 September 2024. Pembalap Ducati ini berhasil mendominasi jalannya balapan. Baca Juga: Susunan Lengkap Pembalap MotoGP 2025 Usai Jack...

Pabrik Baterai Mobil Listrik Wuling akan Dibangun di Indonesia

Sabtu, 21 September 2024 - 13:37 WIB Jakarta, VIVA – Dalam upaya untuk memperkuat posisinya sebagai pemimpin di pasar mobil listrik Indonesia, Wuling Motor berencana untuk memulai produksi baterai lokal pada akhir tahun ini. Baca Juga : BYD Kalahkan Wuling hingga Hyundai...

Pembalap MotoGP 2025 Melengkapi Susunan Tim Setelah Jack Miller Bergabung dengan Pramac Racing

Jumat, 20 September 2024 - 22:33 WIB Jakarta, VIVA – Susunan pembalap MotoGP 2025 akhirnya resmi lengkap setelah Jack Miller resmi bergabung dengan Pramac Racing untuk musim depan. Di mana, Pramac Racing akan menjadi tim satelit untuk Yamaha. Baca Juga : MotoGP...

Kategori Berita