Thursday, November 7, 2024

Strategi Konservasi Lahan Subur...

Strategi konservasi lahan subur di daerah rawan erosi - Erosi tanah, ancaman...

Konservasi Hutan: Jaga Keseimbangan...

Pentingnya konservasi hutan untuk menjaga keseimbangan iklim - Hutan, paru-paru dunia, memainkan...

Solusi Mengatasi Polusi Udara...

Solusi untuk mengatasi masalah polusi udara di daerah perkotaan - Udara kotor...

Strategi Konservasi Air Tanah...

Kekeringan, ancaman serius yang mengintai daerah-daerah rawan, mengancam kehidupan manusia dan lingkungan. Di...
HomeOtomotifBus Sasis yang...

Bus Sasis yang Kecelakaan di Subang Berusia 18 Tahun dan Belum Diuji KIR

Senin, 13 Mei 2024 – 16:32 WIB

Jakarta, 13 Mei 2024 – Banyak fakta baru yang terungkap pada bus pariwisata yang membawa pelajar SMK Lingga Kencana Depok dan kecelakaan di Ciater, Subang. Ternyata, bus tersebut sudah tergolong tua dan berusia 18 tahun.

VIVA Otomotif melakukan penelusuran akan bus dengan pelat nomor AD 7524 OG di aplikasi MitraDarat dari Kementerian Perhubungan, Senin 13 Mei 2024. Terakhir bis ini melakukan uji berkala pada 6 Juni 2023 dengan nomor SRUT 551.

Kini statusnya sudah kedaluwarsa sejak 6 Desember 2023, dan lokasi pengujian Dishub Kabupaten Wonogiri. Pemilik bus pariwisata ini adalah PT Jaya Guna Hage.

Disebutkan jika bus menggunakan sasis merek Hino dengan tipe AK1JRKA, yang sudah tidak diproduksi lagi. Sasis tersebut diproduksi pada tahun 2006, jika menilik pada Sertifikat Registrasi Uji Tipe atau SRUT, artinya kini sudah berusia 18 tahun.

Jika menilik spesifikasinya, Hino AK1JRKA dibekali mesin berkode J08C-F (Euro 1), kapasitas 7.961 cc, 6 silinder segaris. Mesin tersebut bisa menghasilkan tenaga maksimal 210 dk pada 2.900 rpm dan torsi puncak 554 Nm pada 1.500 rpm.

Seperti diketahui, bus pariwisata yang mengangkut rombongan wisata pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) asal Depok, SMK Lingga Kencana Depok, terguling di jalan turunan di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu, 11 Mei 2024.

Saat kondisi bus terguling, para penumpang terpental dan tergeletak di jalan. Banyak puluhan murid yang mengalami luka-luka, dan kecelakaan ini merenggut korban jiwa sebanyak 11 orang.

Sementara itu, Sadira, sopir bus itu, mengemukakan penyebab bus mengalami kecelakaan karena rem blong. Di mana, dirinya tidak bisa mengendalikan bus tersebut dan tak bisa direm karena kehabisan angin.

“Karena rem blong kehabisan angin jadi kita nggak bisa masuk gigi pun susah, untuk gigi rendah aja nggak bisa masuk,” ujarnya saat wawancara dengan tvOne dalam Breaking News, Minggu, 12 Mei 2024 pagi.

Source link

Semua Berita

Strategi Konservasi Lahan Subur di Daerah Rawan Erosi: Menjaga Ketahanan Pangan dan Lingkungan

Strategi konservasi lahan subur di daerah rawan erosi - Erosi tanah, ancaman serius yang mengancam kelestarian lahan subur, semakin nyata di berbagai wilayah, terutama di daerah rawan erosi. Kondisi ini bukan hanya merusak ekosistem, tetapi juga berdampak...

Pengembangan Program Promosi dan Pemasaran Paseban: Strategi Menarik Lebih Banyak Pengunjung

Pengembangan Program Promosi dan Pemasaran Paseban menjadi langkah krusial untuk meningkatkan popularitas dan jumlah pengunjung. Paseban, dengan sejarah dan nilai budayanya yang kaya, memiliki potensi besar untuk menarik minat wisatawan dan masyarakat luas. Untuk mencapai tujuan tersebut, strategi promosi...

Tradisi dan Ritual di Paseban Sunda: Menjelajahi Warisan Budaya Sunda

Tradisi dan Ritual di Paseban Sunda - Paseban Sunda, sebuah lembaga tradisional yang telah menjadi saksi bisu perjalanan sejarah dan budaya Sunda, menyimpan sejuta pesona dalam bentuk tradisi dan ritual yang diwariskan turun temurun. Di balik setiap gerakan...

Kategori Berita