Sunday, September 21, 2025

5 Tips Mengatasi Frustrasi...

Arini merasa frustrasi di rumah karena tidak bisa menemukan Angga. Dia mulai melempar...

Review: Senjata Canggih Sangat...

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengungkapkan bahwa senjata pertahanan canggih memiliki harga...

Profil 9 Istri Presiden...

Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia, dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah...

Kritik Tompi: Dana Rp200...

Artis Tompi baru-baru ini mengungkapkan kekecewaannya terhadap kebijakan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa,...
HomeBerita"Pemerintah dan DPR...

“Pemerintah dan DPR Didorong Segera Sahkan RUU Pemajuan HAM”

Pemerintahan era Prabowo Subianto dan DPR RI ditantang untuk mempercepat pengesahan sejumlah Rancangan Undang-Undang (RUU) yang berkontribusi pada kemajuan HAM. Menurut SETARA Institute, indeks HAM selama satu dekade masa kepemimpinan Presiden Jokowi tidak pernah mencapai level yang memuaskan. Direktur Eksekutif SETARA Institute, Halili Hasan, mencatat bahwa skor pemajuan HAM selama periode 2014-2019 hanya mencapai angka 3,2, dengan penurunan menjadi 2,9 pada tahun 2020.

Selama tahun 2021-2024, skor pemajuan HAM tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan, tetapi cenderung stagnan atau menurun sedikit demi sedikit. Hal ini menjadi bukti tidak tercapainya janji-janji yang telah disampaikan oleh Jokowi, baik dalam Nawacita pertama maupun Nawacita kedua. Masalah kebebasan beragama juga menjadi fokus perhatian, dengan stagnasi atau bahkan kemunduran dalam indikator Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB) pada Indeks HAM 2024.

SETARA Institute merekomendasikan agar pemerintahan Prabowo Subianto dan DPR dapat mempercepat agenda pengesahan RUU yang memiliki dampak positif bagi kemajuan HAM. Beberapa RUU yang disorot meliputi RUU Masyarakat Adat, RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, dan RUU Tindak Pidana Perdagangan Orang. Selain itu, perlunya peninjauan ulang terhadap regulasi-regulasi yang dianggap kontra-produktif terhadap kemajuan HAM, serta upaya memperkuat checks and balances dalam sistem pemerintahan.

Presiden Prabowo Subianto juga disarankan untuk melakukan evaluasi terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berdampak pada kriminalisasi dan pelanggaran HAM terhadap masyarakat dan aktivis lingkungan. Hal ini bertujuan untuk memberikan restitusi kepada korban serta memastikan tata kelola pemerintahan yang inklusif sebagai dasar dalam penerbitan regulasi dan kebijakan. Dengan demikian, diharapkan pemerintahan Prabowo Subianto dan DPR dapat memajukan HAM serta meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia.

Semua Berita

Review: Senjata Canggih Sangat Mahal

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengungkapkan bahwa senjata pertahanan canggih memiliki harga yang mahal sehingga Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan TNI disetujui mendapatkan anggaran sebesar Rp187,1 triliun pada tahun 2026 oleh DPR RI. Hal ini disampaikan Agus di kawasan...

Tragedi Kebakaran Rumah Makassar: Anak Perempuan Tewas

Kabar terbaru dari Makassar pada hari Minggu, 21 September 2025, menyebutkan bahwa pihak kepolisian masih dalam tahap penyelidikan penyebab kebakaran yang terjadi di pemukiman padat penduduk di Jalan Manunggal 31 Makassar pada Sabtu malam, 20 September 2025. Delapan unit...

Tragis! Pasangan Lansia di Lhokseumawe Tewas dalam Kebakaran – Berita Terbaru Tewas dalam Kebakaran

Pasangan suami-istri lanjut usia (lansia) dikabarkan meninggal dunia akibat terjebak dalam kobaran api yang membakar rumah mereka di jalan Blang Malo Gg Pandan, Desa Tumpok Teungoh, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Aceh pada Jumat, 19 September 2025. Pasangan ini,...

Kategori Berita