Korea Selatan telah memulai proyek riset selama delapan bulan untuk mengkaji potensi konversi motor bensin menjadi motor listrik sebagai langkah baru untuk mengurangi polusi. Data menunjukkan bahwa skuter kecil bermesin 50cc menghasilkan emisi hidrokarbon 279 kali lebih banyak dibandingkan mobil seumurannya dan keluhan kebisingan dari motor-motor tua melonjak hampir 80%. Dengan program subsidi motor listrik yang belum mencapai adopsi maksimal, konversi dianggap sebagai solusi logis. Dengan konversi, motor bensin yang masih layak pakai dapat diubah menjadi kendaraan listrik tanpa harus membeli unit baru. Beberapa perusahaan lokal dan perusahaan baterai besar sedang mengembangkan teknologi konversi dan solusi battery swapping untuk mendukung ekosistem ini. Meskipun tantangan seperti distribusi berat, manajemen panas, dan standar keselamatan perlu diperhatikan, pemerintah Korea Selatan sedang menyiapkan landasan hukum dan teknis agar proses konversi bisa diterapkan secara massal. Jika program ini berhasil, Korea Selatan bisa menjadi salah satu negara pertama yang menerapkan konversi motor listrik secara nasional, membuka jalan untuk revolusi mobilitas ramah lingkungan.