Berbagai merek mobil bekerja sama untuk mempercepat kehadiran kendaraan listrik di pasar global. Kolaborasi tersebut dilakukan untuk mengurangi biaya riset, pengembangan, dan produksi massal. Salah satu contoh kerjasama antara brand mobil adalah antara Nissan dari Jepang dengan Dongfeng dari Tiongkok. Nissan, meskipun memiliki pengalaman dalam mobil listrik, tidak bisa bersaing dengan harga mobil Tiongkok. Oleh karena itu, Nissan bekerja sama dengan Dongfeng untuk melahirkan Nissan N7 dengan harga yang terjangkau namun memiliki jarak tempuh yang jauh.
Nissan N7 menawarkan 5 varian dengan harga mulai dari Rp200 jutaan. Mobil ini menggunakan baterai lithium ferro phosphate dan memiliki tenaga maksimal yang cukup besar. Fitur-fiturnya juga cukup lengkap, seperti kursi pijak 12 titik, teknologi perintah suara AI, layar head unit 15,6 inci yang terhubung dengan smartphone, wireless charging berdaya 50 watt, panoramic sunroof, lemari es, ambient light dengan 256 warna, dan 14 speaker. Bagasi belakangnya juga menawarkan ruang penyimpanan yang luas.
Dibandingkan dengan mobil listrik lain dengan spesifikasi serupa, Nissan N7 memiliki harga yang lebih terjangkau. Misalnya, jika dibandingkan dengan Hyundai Ioniq 6 atau BYD Seal, Nissan N7 tergolong lebih murah. Kolaborasi antar merek mobil ini diyakini dapat mempercepat penetrasi kendaraan listrik di pasar global.