Thursday, November 7, 2024

Strategi Konservasi Lahan Subur...

Strategi konservasi lahan subur di daerah rawan erosi - Erosi tanah, ancaman...

Konservasi Hutan: Jaga Keseimbangan...

Pentingnya konservasi hutan untuk menjaga keseimbangan iklim - Hutan, paru-paru dunia, memainkan...

Solusi Mengatasi Polusi Udara...

Solusi untuk mengatasi masalah polusi udara di daerah perkotaan - Udara kotor...

Strategi Konservasi Air Tanah...

Kekeringan, ancaman serius yang mengintai daerah-daerah rawan, mengancam kehidupan manusia dan lingkungan. Di...
HomeBeritaCucu Bung Karno...

Cucu Bung Karno Memberikan Tanggapan terhadap Pernyataan Djarot Saiful Hidayat Tentang Neo Orba

Ketua Umum Yayasan Pendidikan Soekarno yang juga cucu dari Presiden pertama RI Ir. Soekarno, Dade Marhaendra, mengungkapkan pendapatnya mengenai pernyataan kader PDIP, Djarot Saiful Hidayat, yang menyebut pasangan capres-cawapres Prabowo-Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai cerminan neo orde baru (orba).

Menurut Dade, hal ini perlu diwaspadai dan bisa saja terjadi saat ini. Menurutnya, neo orba bisa muncul saat situasi rezim yang marak melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

“Perilaku KKN kembali dipraktekkan oleh penguasa saat ini, sebagai bagian dari abuse of power yang dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif,” kata Dade kepada wartawan pada Selasa, 7 November 2023.

Dade menjelaskan bahwa sistem politik pada era orba juga ditandai dengan maraknya KKN. Politik KKN tersebut kemudian ditentang oleh masyarakat dan mengakibatkan keruntuhan rezim.

Menurut Dade, pada masa reformasi saat ini, perilaku KKN semacam itu seolah kembali muncul dan mengkhawatirkan. Salah satu contohnya adalah dengan mencalonkan anak sulung Presiden sebagai calon wakil presiden.

“Penunjukkan Gibran sebagai cawapres Prabowo Subianto sangat kental dengan praktek tersebut. Gibran sebetulnya tidak memenuhi syarat berdasarkan undang-undang pemilu karena faktor usia, namun dipaksakan menjadi cawapres dengan menggunakan Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai lembaga pemberi legalitas,” tambahnya.

Langkah tersebut dianggap Dade sebagai bentuk nepotisme. Ia juga menilai bahwa putusan Ketua MK yang merupakan paman Gibran menjadi salah satu indikator nepotisme yang terjadi.

“Ini jelas bentuk nepotisme. Nepotisme terjadi karena pimpinan tertinggi melakukan korupsi atas kekuasaan yang dimilikinya untuk mempengaruhi lembaga lain demi memenuhi ambisinya,” tambah Dade.

Serangkaian tindakan tersebut menurut Dade merupakan bentuk penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah saat ini. Hal ini juga dianggapnya sebagai penghianatan terhadap rakyat, bangsa, dan negara. Dade menekankan bahwa tindakan ini bertentangan dengan falsafah Pancasila dan juga merupakan pelecehan terhadap demokrasi dan nilai-nilai kemanusiaan yang adil.

Semua Berita

Peluncuran Resmi Space Pool Billiard & Cafe dengan Meja Standar Internasional

Space Pool Billiard & Cafe telah resmi beroperasi di Jalan Raja Haji Fisabililah, Kelurahan Seijang, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang, pada Kamis (24/10/2024). Acara peresmian dihadiri oleh keluarga, teman, rekan kerja, dan warga setempat. Di sepanjang jalan, terlihat banyak...

Ade Agus Hartanto: Abdul Wahid adalah Pemimpin Ideal untuk Menyelesaikan Masalah di Riau

Nusaperdana.com, INDRAGIRI HULU. - Ribuan warga memadati lapangan tempat kampanye kedua Calon Gubernur Abdul Wahid di Indragiri Hulu. Hal tersebut menunjukkan komitmen masyarakat desa Bongkal Malang Kelayang dalam mendukung Abdul Wahid, Jumat (25/10/24) malam. Dalam momen yang penuh semangat ini,...

Bijaklah PHR dengan I-WISE untuk Meremajakan Lapangan Tua Blok Rokan

Nusaperdana.com, Pekanbaru - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus berusaha meningkatkan produksi minyak dan melakukan efisiensi proses di Blok Rokan. Sebuah tim anak muda PHR berhasil mengembangkan teknologi bernama i-WISE (Integrated-Waterflood & Infill Simplified Evaluator), sebuah platform digital yang...

Kategori Berita