Kasus demam chikungunya telah mengalami peningkatan di Singapura dalam beberapa bulan terakhir. Menurut data yang dirilis oleh Badan Penyakit Menular (CDA) pada 7 Agustus 2025, terdapat 17 kasus chikungunya sejak awal tahun hingga 2 Agustus, meningkat dari delapan kasus yang dilaporkan pada periode yang sama tahun sebelumnya. Dalam sepanjang tahun lalu, total kasus yang dilaporkan adalah 15.
Demam chikungunya merupakan infeksi virus yang umumnya disebarkan melalui gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi. Gejala penyakit ini mencakup demam tinggi, nyeri sendi dan otot yang parah, ruam, dan kelelahan. Jika tidak diobati dengan tepat, demam chikungunya dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius.
Penting untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk dan mengurangi tempat perkembangbiakan nyamuk guna menurunkan risiko infeksi. Oleh karena itu, memahami cara mencegah demam chikungunya menjadi hal yang penting. Menjaga kebersihan dan mencegah gigitan nyamuk merupakan langkah-langkah efektif untuk mengurangi penularan penyakit ini.