Monday, November 18, 2024

Gelar Kampanye Bermarwah di...

Nusaperdana.com,Kuansing -Ribuan masyarakat Kuantan Hilir tumpah ruah di Pasar Usang Basrah,...

Evaluasi Bappenas: Beberapa Target...

Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas telah menyampaikan hasil Evaluasi...

Komitmen Yayasan Paseban dalam...

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id – Isu konservasi alam menjadi salah satu perhatian utama di seluruh...
HomeLainnyaRachmat Pambudy Dapat...

Rachmat Pambudy Dapat Pujian Akademisi atas Pemaparan Indikator Pembangunan

Pemaparan Menteri PPN/Bappenas di Rapat Kerja Komisi XI DPR RI

JAKARTA – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, memaparkan capaian pembangunan nasional dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (12/11/2024).
Paparan ini menarik perhatian publik karena memberikan gambaran rinci terkait indikator pembangunan yang telah dicapai.

Reaksi Akademisi terhadap Kebijakan Berbasis Data

Transparansi Sebagai Langkah Positif

Menanggapi hal tersebut, Dr. Broto Wardoyo, dosen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia, menyatakan bahwa pemaparan data secara transparan menunjukkan komitmen pemerintah terhadap kebijakan berbasis data.

“Dalam banyak kasus, data yang diterbitkan oleh beberapa lembaga pemerintah sering kali tidak sepenuhnya akurat. Langkah transparan ini menjadi contoh positif,” ujar Dr. Broto pada Sabtu (16/11/2024).

Kritik Terhadap Ketidaksinkronan Data

Dosen Ilmu Politik Universitas Bakrie, Yudha Kurniawan, turut mengapresiasi transparansi tersebut namun menyoroti adanya ketidaksinkronan data antar lembaga pemerintah.
Ia menyebut bahwa perbedaan data, seperti kapasitas pertahanan, sering kali terjadi antara data pemerintah dengan laporan lembaga independen seperti SIPRI.

“Ini menunjukkan pentingnya keselarasan data untuk mendukung kebijakan berbasis data yang lebih akurat,” ungkap Yudha.

Evaluasi RPJMN 2020–2024: Sebuah Proses Berkelanjutan

Berdasarkan laporan resmi Kementerian PPN/Bappenas, dari 505 indikator pembangunan yang dirancang dalam RPJMN 2020–2024, hanya 19 yang dievaluasi, dan 11 di antaranya diperkirakan tidak tercapai.
Namun, hal ini dianggap sebagai bagian dari proses perbaikan menuju pembangunan berkelanjutan.

Rachmat Pambudy menegaskan bahwa transparansi ini bukanlah kelemahan, melainkan wujud komitmen terhadap pembangunan yang bertanggung jawab.

Kesimpulan: Menuju Kebijakan Berbasis Data yang Lebih Baik

Dengan pendekatan yang berbasis data, pemerintah diharapkan dapat menyusun kebijakan yang lebih tepat untuk menjawab tantangan masa depan.
Transparansi dalam mengevaluasi capaian pembangunan adalah langkah awal menuju pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

“Pembangunan nasional bukanlah proses instan. Diperlukan evaluasi berkala untuk memperbaiki strategi dan kebijakan yang ada,” ujar Rachmat Pambudy.

Sumber: https://bandungraya.inews.id/read/520575/akademisi-puji-pemaparan-rachmat-pambudy-soal-indikator-capaian-pembangunan/3

Source link

Semua Berita

Evaluasi Bappenas: Beberapa Target Jokowi 2020-2024 Tidak Tercapai, Ini Alasannya

Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas telah menyampaikan hasil Evaluasi Bappenas terkait kinerja Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Berdasarkan hasil evaluasi, terdapat 11 dari total 505 indikator pembangunan yang diperkirakan tidak akan tercapai. Menteri...

Komitmen Yayasan Paseban dalam Survei Keanekaragaman Hayati di Mega Mendung untuk Konservasi Alam

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id – Isu konservasi alam menjadi salah satu perhatian utama di seluruh dunia, terutama di negara-negara yang sedang berkembang. Tantangan besar dihadapi karena pembangunan sering kali mengabaikan prinsip-prinsip keberlanjutan dan pelestarian lingkungan. Indonesia dalam Indeks Kinerja Lingkungan 2024 Pada tahun...

Pendekatan NBS: PASEBAN Wujudkan Keseimbangan Alam dan Layanan Ekosistem

Pendekatan NBS: PASEBAN Wujudkan Keseimbangan Alam dan Layanan Ekosistem Berbagai tantangan lingkungan seperti perubahan iklim, degradasi lahan, dan hilangnya keanekaragaman hayati kini menjadi isu global yang memerlukan perhatian serius. Dunia sedang berada di persimpangan besar antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian...

Kategori Berita