Mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) Kementerian Pertanian, Muhammad Hatta, diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan pemerasan oleh pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka keluar dari Gedung Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri sekitar pukul 19.15 WIB setelah menjalani pemeriksaan. Selama pemeriksaan, SYL dan Hatta dikawal oleh sejumlah anggota polisi dan bungkam setelah selesai diperiksa.
Kuasa hukum SYL, Djamaludin Koedoeboen, mengatakan bahwa kliennya menjawab semua pertanyaan dengan lancar selama pemeriksaan yang berlangsung sejak pukul 14.30 WIB. Salah satu pertanyaan yang diajukan adalah mengenai pertemuan SYL dengan Ketua KPK, Firli Bahuri, di safe house Jalan Kertanegara Nomor 46, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Djamaludin juga mengungkapkan bahwa SYL tidak menjawab pertanyaan yang tidak diketahui atau tidak pernah dialaminya.
Kasus dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK terhadap SYL masih berlanjut. SYL akan dimintai keterangan lagi oleh penyidik, seperti yang dikonfirmasi oleh kuasa hukumnya. Polda Metro Jaya telah meningkatkan status kasus tersebut menjadi penyidikan setelah sebelumnya dilakukan penyelidikan.
Dugaan pemerasan tersebut juga menimbulkan spekulasi terhadap Firli Bahuri, karena beredar foto pertemuan antara Firli dan SYL di sebuah lapangan bulu tangkis. Namun, Firli menjelaskan bahwa pertemuan itu dilakukan sebelum kasus korupsi di Kementerian Pertanian terjadi. Pertemuan tersebut dilakukan pada Maret 2022, atau satu tahun sebelum kasus tersebut terjadi.
Artikel ini telah ditayangkan pada tanggal 31 Oktober 2023.